Kodam Jaya dan Polda Metro Jaya Bersinergi Berantas Aksi Premanisme di Ibukota
Aparat keamanan di Jakarta meningkatkan operasi pemberantasan premanisme sebagai respons terhadap keresahan masyarakat dan upaya menjaga stabilitas ekonomi daerah.
Kolaborasi antara Kodam Jaya dan Polda Metro Jaya diwujudkan melalui apel operasi anti premanisme yang digelar di Lapangan Silang Monas Selatan, Jakarta Pusat. Pangdam Jaya, Mayjen TNI Rafael Granada Baay, menegaskan komitmennya untuk membersihkan aksi premanisme yang meresahkan warga.
"Kami berkomitmen bersama dengan Polda Metro Jaya dan Pemerintah Daerah, untuk bersama-sama turun ke lapangan dan jajaran untuk melaksanakan bersih-bersih preman yang ada di wilayah Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya," ujar Rafael Granada Baay.
Pihak kepolisian juga menyoroti penyimpangan yang terjadi di beberapa organisasi kemasyarakatan (ormas). Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto menyatakan bahwa operasi ini menyasar segala bentuk premanisme, tanpa terkecuali yang melibatkan oknum ormas.
"Operasi ini adalah reaksi cepat dari pemerintah menanggapi keresahan publik. Premanisme tidak boleh ditoleransi, baik oleh perorangan maupun yang berlindung di balik atribut ormas," tegas Karyoto.
Karyoto menambahkan, beberapa ormas yang awalnya dibentuk sebagai wadah swadaya, justru disalahgunakan untuk melakukan praktik-praktik ilegal seperti pungutan liar (pungli), pemerasan, dan intimidasi. Tindakan tersebut jelas melanggar Undang-Undang Ormas dan nilai-nilai Pancasila.
Selain itu, operasi ini juga menyasar kelompok-kelompok yang terlibat dalam tawuran, penyalahgunaan narkoba, serta tindakan kekerasan yang menggunakan senjata tajam.
Berikut adalah target operasi anti premanisme:
- Aksi pungutan liar (pungli)
- Pemerasan dan intimidasi
- Geng pelaku tawuran
- Penyalahgunaan obat keras
- Tindakan kekerasan dengan senjata tajam
Aparat keamanan akan menindak tegas segala bentuk premanisme, termasuk mencari dan memberantas embrio tindakan premanisme, seperti geng pelaku tawuran yang membawa senjata tajam untuk melukai atau bahkan menghilangkan nyawa.