Kunjungan Historis Paus Leo XIV ke Tanah Papua pada Tahun 2003: Jejak Spiritual di Kepala Burung
Jejak langkah Paus Leo XIV, pemimpin tertinggi umat Katolik yang baru terpilih, ternyata menyimpan kenangan mendalam di Tanah Papua. Sebelum menduduki Takhta Suci, saat masih menjabat sebagai Prior Jenderal Ordo Agustinus (OSA) sedunia, Yang Mulia Paus Leo XIV telah mengunjungi beberapa wilayah di Papua pada tahun 2003. Kunjungan tersebut menjadi momen penting bagi umat Katolik di Papua, khususnya di wilayah Kepala Burung (Vogelkoop), dan meninggalkan kesan mendalam bagi Paus Leo XIV sendiri.
Sebagai Prior Jenderal OSA, Paus Leo XIV berkesempatan untuk mengunjungi para saudara se-ordo yang bertugas di Provisiat Ordo Agustinus Indonesia Papua, yang berkedudukan di Keuskupan Manokwari-Sorong. Selama kunjungan tersebut, beliau menghadiri perayaan misa di Gereja Katedral Kristus Raja, Kota Sorong, memberikan berkat dan semangat kepada umat Katolik setempat. Selain itu, Paus Leo XIV juga menyempatkan diri mengunjungi Seminari Petrus Van Diepen di Aimas, Kabupaten Sorong, tempat para calon pastor dididik dan dibina.
Perjalanan Paus Leo XIV tidak hanya terhenti di wilayah perkotaan. Beliau juga mengunjungi dan menginap di dua paroki yang terletak di daerah pedalaman Kepala Burung, yaitu Paroki Santo Yosep Ayawasi di Kabupaten Maybrat dan Paroki Santo Yosep Senopi di Kabupaten Tambrauw. Di sana, beliau berinteraksi langsung dengan masyarakat setempat, merasakan kehidupan mereka, dan memberikan dukungan spiritual. Momen-momen tersebut menjadi bukti kedekatan Paus Leo XIV dengan umat Katolik di Papua, serta komitmennya terhadap pelayanan di daerah-daerah terpencil. Tak hanya itu, kecintaan Paus Leo XIV kepada generasi muda Papua juga terlihat jelas saat beliau mengunjungi anak-anak yang bersekolah dan tinggal di Seminari Sorong. Kehadirannya memberikan inspirasi dan motivasi bagi mereka untuk terus belajar dan mengembangkan diri, serta menjadi penerus bangsa yang beriman dan berakhlak mulia.
Kunjungan Paus Leo XIV ke Pastoran Paroki Santo Yosep Senopi, Kabupaten Tambrauw, Papua Barat, menjadi penutup rangkaian perjalanannya di Tanah Papua. Meskipun singkat, kunjungan tersebut meninggalkan kesan yang tak terlupakan bagi umat Katolik di Papua, serta mempererat hubungan antara Gereja Katolik dengan masyarakat setempat. Kini, sebagai Paus Leo XIV, kenangan tersebut tentu akan menjadi bekal berharga dalam memimpin Gereja Katolik sedunia, serta menginspirasi pelayanan yang inklusif dan berpihak pada mereka yang membutuhkan, termasuk umat Katolik di Tanah Papua.