PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) terus berupaya mengamankan pasokan gas bumi yang berkelanjutan bagi konsumen di berbagai sektor industri dan rumah tangga. Langkah terbaru yang ditempuh adalah penjajakan potensi pemanfaatan gas bumi dari Wilayah Kerja (WK) Tungkal, yang terletak di Jambi. Inisiatif ini diwujudkan melalui kerja sama dengan MontD’or Oil Tungkal Limited (MOTL).

Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara PGN dan MOTL menjadi tonggak penting dalam realisasi tujuan tersebut. Direktur Komersial PGN, Ratih Esti Prihatini, dan General Manager MOTL, Hendra Jaya, secara resmi menandatangani MoU ini, menandakan dimulainya fase eksplorasi potensi gas bumi dari WK Tungkal. PGN juga aktif berkomunikasi dengan pemerintah untuk memastikan sinergi ini selaras dengan regulasi yang berlaku dan memberikan manfaat optimal bagi semua pihak.

Potensi volume gas yang dapat dikelola dari WK Tungkal diperkirakan berkisar antara 3 hingga 8 Million Standard Cubic Feet per Day (MMCFD). Jumlah ini signifikan dan dapat berkontribusi dalam memperkuat ketahanan energi nasional. Ratih Esti Prihatini menyatakan bahwa PGN tertarik untuk menyerap gas bumi dari WK Tungkal sebagai bagian dari strategi diversifikasi pasokan gas.

Keunggulan WK Tungkal adalah lokasinya yang strategis di Sumatera bagian tengah. Hal ini memungkinkan integrasi yang efisien dengan infrastruktur gas PGN yang sudah ada di Pulau Sumatera. Integrasi ini akan meminimalkan biaya transportasi dan memastikan pasokan gas dapat menjangkau pelanggan dengan lebih cepat dan andal.

Detail teknis dan komersial terkait penyaluran gas dari WK Tungkal akan dikoordinasikan lebih lanjut, dengan tetap mengacu pada ketentuan hukum yang berlaku. PGN menegaskan komitmennya untuk terus aktif dalam memperkuat pasokan gas bumi domestik, dengan menjajaki berbagai sumber gas pipa di seluruh Indonesia.

PGN menunjukan keseriusannya dalam memperkuat pasokan gas bumi nasional dan mendukung pertumbuhan ekonomi melalui pemanfaatan sumber daya alam dalam negeri. Kerjasama dengan MOTL diharapkan dapat membuka jalan bagi pemanfaatan WK Tungkal secara optimal dan memberikan kontribusi signifikan bagi ketahanan energi Indonesia.