Tragedi Maut Purworejo: Bupati Usulkan Jalur Penyelamat untuk Cegah Kecelakaan Berulang
Kecelakaan tragis yang merenggut 12 nyawa di ruas jalan Purworejo-Magelang, tepatnya di Desa Kalijambe, Kecamatan Bener, Purworejo, mendorong Pemerintah Kabupaten Purworejo untuk mengambil langkah antisipatif. Bupati Purworejo, Yuli Hastuti, secara resmi mengusulkan pembangunan jalur penyelamat di lokasi yang dikenal rawan kecelakaan tersebut.
Insiden memilukan yang terjadi pada Rabu, 7 Mei 2025, melibatkan sebuah truk tronton dan sebuah angkutan kota (angkot). Kecelakaan tersebut mengakibatkan 12 orang meninggal dunia, yang terdiri dari 10 guru dan 2 sopir. Selain korban jiwa, lima orang lainnya mengalami luka-luka dan telah mendapatkan penanganan medis.
Menyikapi kejadian ini, Bupati Yuli Hastuti menyampaikan keprihatinannya dan menekankan perlunya solusi permanen untuk mencegah terulangnya tragedi serupa. Usulan pembangunan jalur penyelamat diajukan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, mengingat status jalan tersebut sebagai jalan provinsi. Koordinasi dengan Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, akan segera dilakukan untuk membahas realisasi usulan ini.
"Kita akan komunikasikan dengan gubernur, karena ini jalan provinsi," ujar Yuli, Jumat (9/5/2025).
Kondisi Jalan Rawan Kecelakaan
Bupati Yuli mengungkapkan bahwa lokasi kecelakaan bukanlah titik baru dalam catatan hitam lalu lintas. Beberapa insiden serupa telah terjadi sebelumnya, disebabkan oleh kondisi jalan yang menurun curam dan memiliki tikungan tajam. Kondisi ini meningkatkan potensi terjadinya kecelakaan, terutama bagi kendaraan yang mengalami masalah teknis.
"Saya coba, karena kejadian tidak cuma sekarang, sudah beberapa kali," ujarnya.
Menurut keterangan saksi mata di lokasi kejadian, truk tronton yang terlibat kecelakaan diduga mengalami rem blong saat melintasi jalan menurun. Akibatnya, pengemudi kehilangan kendali dan menabrak angkot yang membawa rombongan guru. Benturan keras tersebut menyebabkan kerusakan parah pada kedua kendaraan dan mengakibatkan banyak korban jiwa.
Jalur Penyelamat: Solusi Jangka Panjang
Pembangunan jalur penyelamat diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang untuk mengurangi risiko kecelakaan di titik rawan tersebut. Jalur penyelamat berfungsi sebagai area khusus yang dirancang untuk menghentikan kendaraan yang mengalami masalah pengereman atau kehilangan kendali. Biasanya, jalur ini berupa tanjakan landai yang dilengkapi dengan material seperti pasir atau kerikil untuk memperlambat laju kendaraan secara bertahap.
Diharapkan dengan adanya jalur penyelamat, pengemudi yang mengalami masalah teknis dapat mengarahkan kendaraannya ke jalur tersebut dan menghindari tabrakan dengan kendaraan lain atau bangunan di sekitar jalan.
Berikut beberapa poin penting terkait usulan pembangunan jalur penyelamat:
- Koordinasi dengan Pemerintah Provinsi: Bupati Purworejo akan berkoordinasi dengan Gubernur Jawa Tengah untuk membahas realisasi usulan ini.
- Evaluasi Kondisi Jalan: Pemerintah daerah akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kondisi jalan di sekitar lokasi kecelakaan untuk mengidentifikasi faktor-faktor risiko lainnya.
- Sosialisasi kepada Masyarakat: Setelah jalur penyelamat dibangun, akan dilakukan sosialisasi kepada masyarakat dan pengemudi mengenai fungsi dan cara penggunaan jalur tersebut.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan dapat tercipta kondisi lalu lintas yang lebih aman dan mencegah terulangnya tragedi serupa di masa mendatang.