Tragedi di Kebayoran Baru: Balita Tewas Akibat Penganiayaan Brutal Ibu dan Kekasih

Kebayoran Baru, Jakarta Selatan digegerkan dengan kasus kekerasan terhadap anak yang berujung pada kematian seorang balita berusia dua tahun, R. Ironisnya, pelaku utama dalam serangkaian penganiayaan ini adalah ibu kandungnya sendiri, N (30), bersama dengan kekasihnya, E (31).

Terungkapnya kasus ini bermula ketika R dilarikan ke Puskesmas Kebayoran Baru pada Rabu (7/5/2025) dengan kondisi mengenaskan. Petugas medis yang memeriksa R menemukan sejumlah luka lebam di sekujur tubuhnya, serta indikasi tangan terkilir. Kecurigaan semakin menguat ketika balita tersebut dinyatakan telah meninggal dunia. Pihak puskesmas segera melaporkan kejadian ini kepada pihak berwajib.

Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Jakarta Selatan segera bergerak cepat mengamankan N dan E untuk dimintai keterangan. Hasil penyelidikan awal menunjukkan bahwa N dan E telah berulang kali melakukan kekerasan terhadap R. Bahkan, kakak kandung korban yang berusia lima tahun, juga mengakui menjadi korban penganiayaan oleh kedua pelaku.

Menurut keterangan AKP Citra Ayu Civilia, Kanit PPA Polres Jakarta Selatan, N dan E melakukan penganiayaan dengan berbagai cara. Salah satunya adalah dengan memukul korban menggunakan gitar, yang sehari-hari digunakan pelaku untuk mengamen. Mirisnya, teman-teman dari N dan E sering melihat tubuh R dipenuhi luka lebam. N selalu berkilah bahwa luka tersebut disebabkan karena R sering berkelahi dengan kakaknya.

Saksi mata bahkan sempat membawa R ke puskesmas sebulan sebelum kematiannya, karena melihat luka cakaran dan lebam di mata korban. Namun, kondisi R terus memburuk hingga akhirnya nyawanya tidak tertolong.

Saat ini, pihak kepolisian masih terus mendalami kasus ini untuk mengungkap motif sebenarnya dari para pelaku. Jenazah R telah dibawa ke Rumah Sakit Kramat Jati untuk dilakukan autopsi. Sementara itu, kakak korban telah mendapatkan perlindungan di rumah aman dengan bantuan UPTP3 Jakarta, mengingat ia tidak memiliki kerabat lain di Jakarta.

Kasus tragis ini menjadi pengingat akan pentingnya pengawasan dan perlindungan terhadap anak-anak, terutama mereka yang berada dalam lingkungan rentan. Masyarakat diimbau untuk lebih peka terhadap tanda-tanda kekerasan pada anak dan segera melaporkannya kepada pihak berwajib.