IHSG Berakhir Tipis di Zona Hijau, Rupiah Tertekan

Pergerakan Pasar Modal dan Valuta Asing: IHSG Menguat Tipis, Rupiah Melemah

Perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari Jumat (9/5/2025) ditutup dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang berhasil mempertahankan diri di zona hijau, meskipun dengan kenaikan yang sangat tipis. IHSG tercatat naik sebesar 5,05 poin atau 0,07 persen, berakhir di level 6.832,80.

Sempat dibuka dengan optimisme dan mencapai level tertinggi di awal sesi, pergerakan IHSG kemudian melambat dan cenderung stagnan sepanjang sesi perdagangan. Bahkan, indeks sempat tergelincir di bawah level pembukaan pada akhir sesi kedua sebelum akhirnya kembali menguat tipis.

Secara keseluruhan, data perdagangan menunjukkan bahwa jumlah saham yang menguat (247 saham) lebih sedikit dibandingkan dengan saham yang melemah (341 saham). Sebanyak 217 saham lainnya tercatat stagnan. Total nilai transaksi pada hari ini mencapai Rp 8,93 triliun dengan volume perdagangan sebanyak 19,00 miliar saham.

Sektor Saham yang Berpengaruh

Beberapa saham berhasil mencatatkan kenaikan signifikan dan menjadi penopang utama bagi IHSG, di antaranya:

  • Summarecon Agung (SMRA): Naik 4,65 persen ke level Rp 450 per saham.
  • Aneka Tambang (ANTM): Naik 2,68 persen ke level Rp 2.680 per saham.
  • Vale Indonesia (INCO): Naik 3,62 persen ke level Rp 2.860 per saham.

Namun, laju IHSG juga tertahan oleh penurunan beberapa saham berikut:

  • Indosat (ISAT): Turun 2,41 persen ke level Rp 1.820 per saham.
  • Essa Industries Indonesia (ESSA): Turun 8,20 persen ke level Rp 560 per saham.
  • Semen Indonesia (SMGR): Turun 3,21 persen ke level Rp 2.410 per saham.

Kondisi Pasar Regional

Pasar saham di kawasan Asia menunjukkan kinerja yang beragam. Sebagian besar indeks saham utama berhasil mencatatkan kenaikan, di antaranya:

  • Strait Times (Singapura): Naik 0,70 persen.
  • Nikkei 225 (Jepang): Naik 1,56 persen.
  • Hang Seng (Hong Kong): Naik 0,40 persen.

Sementara itu, indeks saham Shanghai Composite di China justru mengalami penurunan sebesar 0,30 persen.

Pelemahan Rupiah

Di pasar valuta asing, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS terpantau melemah. Data Bloomberg menunjukkan bahwa rupiah ditutup pada level Rp 16.520 per dollar AS, atau melemah 0,11 persen dibandingkan dengan penutupan sebelumnya. Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) juga menunjukkan pelemahan rupiah ke level Rp 16.532 per dollar AS.