Bill Gates: Hampir Seluruh Kekayaan Akan Didonasikan dalam Dua Dekade
Miliarder filantropis Bill Gates mengumumkan rencana ambisiusnya untuk mendonasikan 99 persen kekayaannya dalam kurun waktu 20 tahun mendatang. Langkah ini, menurut Gates, merupakan komitmen untuk mempercepat dampak positif melalui yayasan yang didirikannya, Gates Foundation, dengan target menghentikan operasionalnya pada tahun 2045.
Dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan di blog pribadinya, Gates menegaskan tekadnya untuk tidak dikenang sebagai seorang yang meninggal dalam keadaan kaya. Ia terinspirasi oleh filosofi filantropi Andrew Carnegie, seorang industrialis abad ke-19, yang berpendapat bahwa orang kaya memiliki kewajiban moral untuk mengembalikan kekayaan mereka kepada masyarakat. Menurut Carnegie, seseorang yang meninggal dalam keadaan kaya sama saja dengan meninggal dalam keadaan malu.
Gates Foundation, yang telah menyalurkan dana lebih dari 100 miliar dolar AS untuk berbagai proyek kesehatan dan pembangunan global, diperkirakan akan mengucurkan dana tambahan hingga 200 miliar dolar AS dalam dua dekade mendatang. Nilai pasti dari donasi ini akan bergantung pada kondisi pasar dan tingkat inflasi.
Fokus utama Gates Foundation adalah:
- Pemberantasan penyakit menular: Prioritas utama adalah memberantas penyakit yang dapat dicegah yang menjadi penyebab utama kematian ibu dan anak, serta memerangi penyakit menular seperti malaria dan campak.
- Pengentasan kemiskinan: Yayasan ini berkomitmen untuk membantu ratusan juta orang keluar dari kemiskinan melalui berbagai program dan inisiatif.
Gates juga menyampaikan keprihatinannya terhadap pemotongan anggaran bantuan luar negeri yang dilakukan oleh beberapa negara maju, termasuk Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis. Ia mempertanyakan komitmen negara-negara kaya untuk membantu mereka yang paling miskin. Namun, ia meyakinkan bahwa Gates Foundation akan terus mendukung upaya-upaya untuk membantu orang dan negara-negara keluar dari kemiskinan.
Keputusan Gates untuk mendonasikan sebagian besar kekayaannya mendapat berbagai tanggapan. Beberapa pihak memuji langkah ini sebagai tindakan filantropi yang luar biasa, sementara yang lain mengkritik yayasannya karena dituding menggunakan status amal untuk menghindari pajak dan memiliki pengaruh yang tidak semestinya terhadap sistem kesehatan global.
Terlepas dari berbagai kritik, komitmen Gates untuk memberikan kembali kepada masyarakat patut diapresiasi. Ia berharap bahwa tindakannya dapat menginspirasi orang lain, terutama mereka yang memiliki sumber daya besar, untuk berkontribusi dalam mengatasi berbagai masalah global yang mendesak.