Koperasi Desa Merah Putih Diharapkan Jadi Solusi Alternatif Keuangan Masyarakat Pedesaan
Pemerintah berupaya menghadirkan solusi keuangan alternatif bagi masyarakat pedesaan melalui Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih. Inisiatif ini digadang-gadang mampu meminimalisir praktik rentenir dan ketergantungan pada pinjaman online (pinjol) yang kerap menjerat masyarakat dengan bunga tinggi.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Zulkifli Hasan, menyampaikan optimisme bahwa Kopdes Merah Putih akan menyediakan layanan keuangan yang lebih terjangkau dan aman bagi masyarakat desa. Model perbankan modular, seperti yang dijalankan oleh Agen BRI Link dan Agen BNI46, akan diintegrasikan ke dalam operasional koperasi. Hal ini memungkinkan masyarakat untuk mengakses layanan perbankan resmi tanpa terbebani oleh bunga yang tidak wajar.
"Dengan adanya layanan simpan pinjam di Kopdes, diharapkan dapat memutus rantai pasok yang panjang dan sekaligus memberantas praktik rentenir serta pinjol yang merugikan," ujar Zulkifli Hasan usai rapat di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (9/5/2025).
Kopdes Merah Putih direncanakan akan diluncurkan secara resmi pada 28 Oktober 2025. Hingga saat ini, sudah terbentuk 9.835 unit Kopdes Merah Putih, dari target 80.000 unit di seluruh Indonesia. Selain layanan keuangan, Kopdes Merah Putih juga akan berperan dalam:
- Memotong Rantai Pasok: Koperasi akan menjadi alternatif untuk memperpendek rantai pasok kebutuhan pokok masyarakat, sehingga harga menjadi lebih terjangkau.
- Penyaluran Subsidi: Kopdes Merah Putih akan menjadi wadah penyaluran barang-barang bersubsidi dari pemerintah, seperti pupuk dan tabung gas LPG.
- Penyaluran Bantuan Sosial: Bantuan sosial dari pemerintah akan disalurkan melalui Koperasi Desa, bekerja sama dengan PT Pos Indonesia.
Diharapkan dengan berbagai layanan dan fungsi yang dijalankan, Kopdes Merah Putih dapat menjadi solusi komprehensif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat pedesaan.