Masa depan Thomas Mueller di dunia sepak bola menjadi sorotan setelah pemain veteran ini dipastikan tidak akan memperpanjang kontraknya dengan Bayern Munich, klub yang telah ia bela selama lebih dari dua dekade. Situasi ini memicu spekulasi mengenai klub mana yang akan menjadi pelabuhan berikutnya bagi pemain berusia 36 tahun tersebut. Beberapa klub Major League Soccer (MLS) dikabarkan telah menunjukkan minat, namun Mueller tampaknya masih memprioritaskan untuk tetap bermain di Eropa.

Dalam situasi ini, Robin Gosens, rekan setim Mueller di Timnas Jerman, mencoba memanfaatkan kesempatan untuk membujuk sang pemain agar bergabung dengan Fiorentina. Gosens, yang memiliki pengalaman bermain di Serie A, meyakinkan Mueller bahwa Fiorentina adalah pilihan yang menarik, tidak hanya dari segi sepak bola, tetapi juga dari kualitas hidup di kota Florence dan wilayah Tuscany secara umum. Ia menyoroti antusiasme penggemar Italia terhadap pemain sekaliber Mueller, serta keindahan Tuscany, makanan lezat, dan keramahan masyarakatnya.

Gosens sendiri telah berkecimpung di sepak bola Italia sejak 2017, memulai karirnya di Atalanta sebelum bergabung dengan Inter Milan dan kemudian dipinjamkan ke Fiorentina. Pengalamannya di Serie A membuatnya memiliki pemahaman mendalam tentang liga dan budaya sepak bola Italia, yang ia gunakan untuk meyakinkan Mueller.

Berikut adalah beberapa poin yang ditekankan Gosens dalam upayanya membujuk Mueller:

• Dukungan Fans: Gosens yakin bahwa fans Fiorentina akan menyambut Mueller dengan antusiasme tinggi.
• Kualitas Hidup: Ia menggambarkan Tuscany sebagai wilayah yang indah dengan makanan lezat, sinar matahari yang melimpah, dan atmosfer yang ramah.
• Petualangan Baru: Gosens meyakinkan Mueller bahwa bergabung dengan Fiorentina akan menjadi petualangan yang luar biasa.

Ajakan Gosens ini tentu menjadi pertimbangan menarik bagi Mueller, yang sedang mencari klub yang tepat untuk melanjutkan karirnya. Pengalaman Gosens di Serie A dan daya tarik kota Florence bisa menjadi faktor penentu dalam keputusan Mueller.