Bio Farma Berhasil Tekan Kerugian di Tahun 2024, Optimis Raih Profitabilitas Jangka Panjang
PT Bio Farma (Persero) menunjukkan sinyal positif dalam upaya pemulihan kinerja keuangan. Perusahaan holding BUMN farmasi ini berhasil menekan kerugian bersih secara signifikan pada tahun 2024, menjadi Rp 1,16 triliun. Capaian ini merupakan perbaikan yang cukup besar dibandingkan dengan kerugian sebesar Rp 2,04 triliun yang dialami pada tahun 2023.
Direktur Utama Bio Farma, Shadiq Akasya, menyampaikan bahwa meskipun perusahaan masih mencatatkan kerugian, tren penurunan ini merupakan indikasi yang baik. Hal ini diungkapkan dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI. Penurunan kerugian ini menjadi angin segar bagi Bio Farma yang sebelumnya mengalami dampak penurunan penjualan seiring dengan meredanya pandemi Covid-19. Pada tahun 2022, Bio Farma mencatatkan penjualan sebesar Rp 21 triliun, namun angka ini menurun menjadi Rp 15,23 triliun pada tahun 2023.
Namun, sinyal kebangkitan Bio Farma semakin terlihat dengan torehan EBITDA (Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization) positif sebesar Rp 730 miliar pada kuartal I-2025. Hal ini menunjukkan bahwa fundamental bisnis perusahaan mulai menunjukkan perbaikan yang signifikan.
Untuk memastikan keberlanjutan tren positif ini, Bio Farma telah menyiapkan strategi jangka panjang yang terdiri dari tiga tahapan utama:
- Tahap 1 (2025-2026): Penguatan Fundamental. Fokus utama pada tahap ini adalah memperkuat fondasi bisnis perusahaan. Langkah-langkah yang akan dilakukan termasuk optimalisasi operasional, peningkatan efisiensi, dan pengelolaan risiko yang lebih baik.
- Tahap 2 (2027-2028): Ekspansi dan Pertumbuhan. Pada tahap ini, Bio Farma akan melakukan ekspansi bisnis melalui intensifikasi dan ekstensifikasi. Intensifikasi akan dilakukan dengan meningkatkan penetrasi pasar dan memperluas jangkauan produk yang sudah ada. Sementara itu, ekstensifikasi akan dilakukan dengan mengembangkan produk-produk baru dan memasuki pasar baru.
- Tahap 3 (2029 dan seterusnya): Profitabilitas dan Keberlanjutan. Tujuan utama pada tahap ini adalah menjadikan Bio Farma sebagai perusahaan holding yang menguntungkan dan berkelanjutan. Hal ini akan dicapai dengan menjaga margin keuntungan yang tinggi, meningkatkan efisiensi modal kerja, dan memastikan keberlanjutan portofolio bisnis.
Dengan strategi yang jelas dan terukur, Bio Farma optimis dapat mencapai profitabilitas dan keberlanjutan dalam jangka panjang. Upaya pemulihan kinerja keuangan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi industri farmasi nasional dan kesehatan masyarakat Indonesia.