Sukacita Umat Katolik AS Menyambut Paus Leo XIV, Harapan Baru Bagi Gereja
Umat Katolik di seluruh Amerika Serikat meluapkan kegembiraan dan harapan menyusul terpilihnya Paus Leo XIV, seorang tokoh yang memiliki akar kuat di benua Amerika. Perayaan spontan terjadi di berbagai gereja, mencerminkan antusiasme atas kepemimpinan baru yang diharapkan membawa angin segar bagi Gereja Katolik.
Di jantung kota Manhattan, di luar Katedral St. Patrick yang ikonis, Rosario Vigorito, seorang warga berusia 66 tahun, mengungkapkan perasaannya yang meluap-luap. Ia menantikan reformasi dari Paus Leo XIV, terutama terkait peran perempuan dalam gereja. Vigorito berharap Paus baru mempertimbangkan kembali aturan yang selama ini membatasi perempuan untuk menjadi pendeta. Ia menyoroti pentingnya figur Maria Magdalena, yang menurutnya adalah seorang rasul yang signifikan.
Kerumunan besar umat dan awak media berkumpul di depan Katedral, sebuah bangunan bersejarah yang telah menjadi pusat spiritual sejak tahun 1879. Ratusan orang berbondong-bondong masuk ke dalam gereja untuk berdoa dan menyalakan lilin, memanjatkan harapan untuk masa depan Gereja Katolik di bawah kepemimpinan Paus Leo XIV.
Di Houston, Texas, Azul Montemayor mengaku terkejut sekaligus gembira dengan terpilihnya seorang Amerika sebagai Paus. Ia berharap Paus Leo XIV dapat melanjutkan warisan inklusif yang telah dirintis oleh Paus Fransiskus, serta tidak terpengaruh oleh ideologi konservatif yang sedang menguat. Montemayor menekankan pentingnya menjaga keterbukaan Gereja Katolik terhadap berbagai pandangan dan kelompok.
Sementara itu, di Washington D.C., Julio Aiana, seorang diplomat Peru, menyambut baik terpilihnya Paus Leo XIV, yang memiliki darah campuran Peru. Aiana meyakini bahwa terpilihnya Paus Leo XIV adalah pertanda perubahan zaman, di mana Gereja Katolik semakin mengakui dan merangkul keberagaman.
Terpilihnya Paus Leo XIV diumumkan setelah asap putih mengepul dari cerobong asap Kapel Sistina, menandakan bahwa 133 kardinal telah mencapai mufakat. Nama Paus baru kemudian diumumkan di Lapangan Basilika Santo Petrus, disambut dengan sorak sorai dan tepuk tangan meriah dari ribuan umat yang hadir. Paus Leo XIV kemudian muncul di balkon Basilika Santo Petrus untuk memberikan berkat kepada dunia.
Paus Leo XIV menggantikan Paus Fransiskus, yang meninggal dunia pada usia 88 tahun. Pemilihan Paus baru dilakukan melalui konklaf, sebuah proses tertutup di mana para kardinal berkumpul untuk memilih pemimpin tertinggi Gereja Katolik. Pemungutan suara dilakukan selama dua hari, hingga akhirnya Paus Leo XIV terpilih sebagai Paus yang baru.