Pemkab Bekasi Intensifkan Normalisasi Sungai di Pebayuran Guna Atasi Banjir dan Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Pemerintah Kabupaten Bekasi tengah menggenjot program normalisasi sungai di Kecamatan Pebayuran sebagai langkah antisipasi banjir dan peningkatan produktivitas sektor pertanian. Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi (DSDABMBK) menjadi garda terdepan dalam upaya ini, dengan fokus utama pada penguatan tanggul-tanggul kritis, penataan alur sungai, serta pencegahan potensi banjir saat musim penghujan tiba.

Camat Pebayuran, Hasyim Adnan Adha, menjelaskan bahwa normalisasi sungai saat ini menyasar lima titik strategis yang melintasi tujuh desa. Tindakan ini merupakan respons terhadap aspirasi masyarakat, khususnya para petani, yang merasakan dampak langsung dari permasalahan aliran sungai. Melalui pembersihan dan pengerukan sungai, diharapkan risiko banjir dapat diminimalisir dan kelancaran aliran air dapat terjamin.

Lokasi normalisasi meliputi:

  • Kali Pesiut (dua titik)
  • Kali Segaran
  • Kali Camar
  • Kali Bakung

Desa-desa yang terlibat dalam program normalisasi ini adalah:

  • Karangharja
  • Karangsegar
  • Karangpatri
  • Karangreja
  • Karangjaya
  • Bantarjaya
  • Bantarsari

Selain fokus pada normalisasi sungai, Pemerintah Kabupaten Bekasi juga memberikan dukungan penuh terhadap penertiban bangunan liar (bangli) di sepanjang bantaran sungai. Langkah ini bertujuan untuk mengembalikan fungsi lahan dan menata sempadan sungai agar lebih tertib dan fungsional. Penataan sempadan sungai yang baik akan mendukung kelancaran aliran air, mencegah penyempitan badan sungai, serta meningkatkan efisiensi sistem irigasi.

"Kami sangat mendukung penertiban bangunan liar sesuai dengan instruksi dari Gubernur Jawa Barat dan Bupati Bekasi. Penataan yang baik akan memberikan dampak positif pada produktivitas pertanian dan meningkatkan hasil panen masyarakat," ujar Hasyim.

Dengan normalisasi yang sedang berjalan, diharapkan kapasitas pasokan air akan meningkat, terutama dalam menghadapi musim kemarau. Air sungai yang mengalir lancar akan lebih mudah dimanfaatkan untuk irigasi pertanian, sehingga memperluas lahan tanam dan meningkatkan hasil panen masyarakat. Program normalisasi ini diharapkan dapat memberikan manfaat ganda, yaitu mencegah banjir dan meningkatkan kesejahteraan petani di wilayah Pebayuran dan sekitarnya.

Normalisasi sungai bukan hanya sekadar kegiatan fisik, tetapi juga merupakan investasi jangka panjang untuk keberlanjutan lingkungan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Dengan sungai yang bersih dan terawat, risiko bencana alam dapat diminimalisir dan potensi sumber daya air dapat dimanfaatkan secara optimal untuk mendukung berbagai sektor kehidupan.