Gelombang Pengunduran Diri Guncang Pemprov Bangka Belitung: Lima Pejabat Eselon Lepas Jabatan

Gelombang pengunduran diri melanda Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Pemprov Babel) dengan lima pejabat eselon secara serentak mengajukan pengunduran diri dari jabatan mereka. Fenomena ini terjadi hanya berselang tiga minggu setelah pelantikan Gubernur Hidayat Arsani, menimbulkan pertanyaan besar di kalangan publik dan pemerintahan.

Salah satu nama yang mencuat adalah Fery Insani, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bangka Belitung. Fery tak hanya mengundurkan diri dari jabatan eselon dua, tetapi juga mengajukan pensiun dini sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN). Alasan yang ia kemukakan adalah niatnya untuk ikut serta dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bangka yang akan datang.

"Pengajuan ini murni atas permintaan sendiri, karena ada rencana untuk maju di Pilkada Bangka," ungkap Fery. Ia juga menegaskan bahwa keputusannya ini tidak terkait dengan pengunduran diri pejabat lainnya. "Karena ada pilkada ulang, Insya Allah saya akan maju. Mohon doa restunya," imbuhnya.

Selain Fery Insani, terdapat nama Mikron Antariksa, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Kemudian, Ervawi, yang menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan, juga turut mengundurkan diri. Keduanya mundur dari jabatan eselon dua, namun tetap berstatus sebagai ASN.

Susanti, Kepala Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), juga mengajukan pengunduran diri dari jabatannya dan memilih untuk pensiun dini. Sementara itu, Saiful Bakhri, yang menjabat sebagai Kepala Bidang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), mundur dari jabatan eselon tiga yang telah diembannya sejak era gubernur sebelumnya.

Gubernur Hidayat Arsani membenarkan adanya pengajuan pengunduran diri dari sejumlah pejabat eselon tersebut. "Setahu saya, Fery Insani mundur karena akan maju Pilkada. Untuk yang lainnya, silakan tanyakan langsung kepada mereka," ujarnya.

Gubernur Arsani juga menekankan bahwa pejabat tidak seharusnya mengundurkan diri jika tidak melakukan kesalahan. "Kami berupaya agar situasi tetap kondusif. Sementara ini, jabatan kosong akan diisi oleh Pelaksana Harian (Plh). Saya masih menunggu 100 hari kerja untuk melantik pejabat yang definitif," jelasnya.

Menanggapi situasi ini, Wakil Ketua DPRD Bangka Belitung, Edi Nasapta, menyatakan bahwa pengunduran diri sejumlah pejabat ini menjadi pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan oleh Pemprov Babel. Ia berharap Gubernur dapat segera melakukan pembenahan agar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dapat bekerja secara maksimal.

"Pembenahan dan sinergi antar-lembaga ini harus segera dilakukan," tegas Edi. Ia juga enggan berspekulasi mengenai penyebab pasti pengunduran diri para pejabat tersebut. Edi meyakini bahwa masing-masing pejabat memiliki pertimbangan tersendiri.

Isu mengenai adanya praktik politik praktis juga mencuat, terutama setelah Gubernur sempat memanggil sejumlah pejabat saat apel pagi. Dalam kesempatan tersebut, Gubernur menyinggung dugaan keterlibatan pegawai dalam kampanye salah satu pasangan calon.

Berikut daftar pejabat yang mengundurkan diri:

  • Fery Insani, Kepala Bappeda Bangka Belitung
  • Mikron Antariksa, Kepala BPBD
  • Ervawi, Kepala Dinas Pendidikan
  • Susanti, Kepala BKPSDM
  • Saiful Bakhri, Kepala Bidang SMK

Situasi ini menimbulkan ketidakpastian dan membutuhkan tindakan cepat dari pemerintah daerah untuk memastikan kelancaran roda pemerintahan dan pelayanan publik.