Wali Kota Semarang Tampung Aspirasi Mahasiswa Undip dalam Diskusi Pembangunan Kota
Wali Kota Semarang Jalin Dialog dengan Mahasiswa Undip Bahas Pembangunan Kota
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti, menghadiri diskusi terbuka yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Diponegoro (Undip). Pertemuan ini menjadi wadah bagi mahasiswa untuk menyampaikan aspirasi dan masukan terkait pembangunan Kota Semarang.
Dalam forum yang berlangsung di Tembalang, Semarang, Agustina menekankan pentingnya dialog konstruktif dengan generasi muda. Ia menyebut kehadiran Undip bukan hanya sebagai pengamat, tetapi juga sebagai bagian dari solusi pembangunan bangsa. Berbagai isu strategis diangkat oleh mahasiswa, mulai dari pengembangan budaya dan pariwisata hingga masalah transportasi publik dan lingkungan.
Isu yang Dibahas dalam Diskusi
-
Pengembangan Budaya dan Pariwisata: Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Undip menyoroti pentingnya pelestarian dan pengembangan budaya lokal. Agustina menanggapi dengan komitmen untuk mengembalikan kegiatan yang mengangkat narasi budaya lokal. Ia menekankan perlunya mengangkat simbol budaya secara detail dan terstruktur, mencontohkan keseriusan Korea dalam mempromosikan budayanya melalui film.
-
Transportasi Publik: Mahasiswa FIB lainnya menyoroti minimnya transportasi publik ke wilayah Tembalang. Wali Kota mengakui keterbatasan armada sebagai kendala utama dan berharap anggaran mencukupi atau dapat menjalin kemitraan dengan investor. Ia menekankan pentingnya trayek ke Tembalang dan perlunya solusi sistemik dari titik-titik strategis seperti Patung Diponegoro.
-
Isu Lingkungan: Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) menyoroti pencemaran logam berat akibat aktivitas industri. Agustina menjelaskan bahwa penanganan lingkungan menjadi prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) baru. Ia menyebutkan bahwa instalasi pengolahan air limbah (IPAL) belum mencukupi dan akan ada kajian besar untuk program aksi 2026, termasuk pengadaan alat ukur pencemaran dan inspeksi industri. Pemerintah kota juga terus menambah area hijau melalui hutan kota.
Komitmen Pemerintah Kota
Agustina menegaskan bahwa aspirasi mahasiswa menjadi masukan berharga dalam proses penganggaran. Ia menyampaikan bahwa tagline pembangunan lima tahun ke depan adalah perekonomian maju, berkeadilan sosial, dan lestari. Oleh karena itu, semua suara, termasuk dari mahasiswa, harus menjadi bahan pertimbangan dalam kebijakan.
Selain itu, Agustina mengapresiasi peran aktif mahasiswa Undip dalam menyuarakan isu-isu keadilan, lingkungan, pendidikan, dan hak masyarakat dengan cara yang inspiratif. Ia juga mengutip pidato Rektor Undip yang menyebutkan "genetik Undip adalah juara", yang menurutnya mencerminkan keberanian, religiusitas, serta semangat untuk melawan ketidakadilan dan berpartisipasi aktif.
Sebagai alumni Undip, Agustina berbagi kisah tentang masa mudanya sebagai aktivis mahasiswa yang memberikan banyak manfaat dan pengalaman. Ia belajar arti keberanian, kepekaan sosial, serta pentingnya dialektika dan pengambilan keputusan. Ia juga ingin memastikan bahwa kebijakan kota ke depan benar-benar menjawab kebutuhan pemuda, termasuk mahasiswa.
Pemerintah Kota Semarang membuka ruang-ruang partisipasi melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) pemuda, Musrenbang disabilitas, Musrenbang perempuan, dan Musrenbang pariwisata sebagai bentuk komitmen mewujudkan pembangunan yang inklusif.
Forum ini mencerminkan komitmen Pemerintah Kota Semarang dalam membangun kota yang inklusif, terbuka terhadap dialog, dan berbasis aspirasi warga, khususnya generasi muda sebagai calon pemimpin masa depan.