Penumpang Tertidur di Pesawat United Airlines, Investigasi Kelalaian Awak Kabin Digelar

Insiden Penumpang Tertidur di Pesawat United Airlines Picu Investigasi Kelalaian Awak Kabin

Sebuah insiden unik terjadi di Amerika Serikat, melibatkan seorang penumpang United Airlines yang tertidur pulas di dalam pesawat hingga seluruh awak kabin dan penumpang lain telah meninggalkan pesawat. Kejadian ini memicu kekhawatiran serius terkait standar keselamatan dan prosedur operasional maskapai, serta memunculkan pertanyaan tentang potensi kelalaian yang dilakukan oleh awak kabin.

Menurut laporan, United Airlines tengah bekerja sama dengan Asosiasi Pramugari (AFA) untuk melakukan investigasi mendalam terkait insiden tersebut. Fokus utama penyelidikan adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kelalaian ini, termasuk potensi gangguan eksternal dan kegagalan dalam menjalankan prosedur standar. Investigasi ini dilakukan sebagai respons terhadap potensi pelanggaran regulasi penerbangan federal yang mewajibkan keberadaan awak kabin selama penumpang berada di dalam pesawat.

Potensi Pelanggaran Regulasi dan Risiko Keselamatan

Kasus ini menyoroti potensi pelanggaran terhadap peraturan Federal Aviation Administration (FAA) yang mengharuskan adanya jumlah minimum pramugari di dalam pesawat selama penerbangan. Kelalaian dalam memastikan tidak ada penumpang yang tertinggal di pesawat menimbulkan risiko keselamatan dan keamanan yang signifikan. Penumpang yang tidak diawasi berpotensi menghadapi situasi darurat tanpa bantuan, dan hal ini jelas melanggar standar keselamatan penerbangan.

United Airlines mengakui adanya tren yang meresahkan, terutama di bandara-bandara besar seperti Chicago O'Hare (ORD), di mana penumpang seringkali tertidur di kursi pesawat atau di toilet setelah mendarat. Kondisi ini semakin meningkatkan risiko terjadinya insiden serupa di masa mendatang.

Faktor Manusia dan Gangguan Eksternal Jadi Sorotan

Investigasi yang dilakukan oleh United Airlines dan AFA akan meneliti berbagai faktor, termasuk potensi gangguan eksternal yang dapat mengalihkan perhatian awak kabin. Salah satu faktor yang menjadi perhatian adalah kehadiran petugas kebersihan kabin yang seringkali naik ke pesawat setelah mendarat. Serikat pekerja berpendapat bahwa aktivitas pembersihan ini dapat menghalangi pandangan pramugari atau mengganggu konsentrasi mereka selama pemeriksaan akhir.

AFA juga menyoroti masalah waktu operasi pembersihan, yang dapat memengaruhi fokus pramugari selama pemeriksaan keamanan kritis. Serikat pekerja mengusulkan perubahan prosedural untuk membantu pramugari tetap fokus dan memastikan tidak ada penumpang yang tertinggal.

Belajar dari Pengalaman: Insiden Serupa di Air Canada

Insiden serupa pernah terjadi pada tahun 2019, ketika seorang penumpang Air Canada tertidur di pesawat yang terbang dari Quebec City (YQB) ke Toronto Pearson. Penumpang tersebut terbangun di pesawat yang gelap dan terkunci, yang diparkir jauh dari gerbang. Tanpa daya, ia terpaksa membuka pintu pesawat secara manual dan meminta bantuan dari landasan. Pengalaman ini menjadi pengingat akan pentingnya prosedur pemeriksaan yang ketat dan potensi risiko yang timbul akibat kelalaian.

Kasus-kasus seperti ini menekankan perlunya peningkatan kesadaran dan penerapan prosedur yang lebih ketat untuk memastikan keselamatan dan keamanan penumpang di setiap penerbangan.