Alihkan Angkutan Barang ke Kereta Api dan Laut, Solusi Tekan Kecelakaan Maut Truk

Kecelakaan Maut Akibat Truk: Perlunya Perubahan Paradigma Transportasi

Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan truk dengan kondisi rem blong kembali merenggut nyawa. Peristiwa tragis yang terjadi di Purworejo, Jawa Tengah, menjadi pengingat pahit akan perlunya pembenahan serius dalam sistem transportasi darat di Indonesia. Kecelakaan yang menimpa rombongan takziah tersebut menyebabkan 11 orang meninggal dunia dan enam lainnya mengalami luka-luka, menambah panjang daftar korban akibat kelalaian dan lemahnya pengawasan terhadap kendaraan berat.

Peristiwa ini memicu kembali perdebatan mengenai solusi efektif untuk mencegah terulangnya kejadian serupa. Pengamat transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno, menekankan pentingnya perubahan paradigma dalam pengangkutan barang. Menurutnya, ketergantungan yang tinggi pada jalan raya sebagai jalur utama distribusi barang menjadi salah satu faktor penyebab tingginya risiko kecelakaan.

Djoko mengusulkan agar pemerintah dan pelaku industri logistik mulai beralih ke moda transportasi lain yang lebih aman dan efisien, seperti kereta api, kapal laut, dan transportasi sungai.

Diversifikasi Moda Transportasi

  • Kereta Api: Pemanfaatan jalur kereta api untuk pengangkutan barang dapat mengurangi beban jalan raya secara signifikan. Selain itu, kereta api juga menawarkan efisiensi dalam hal biaya dan waktu, terutama untuk pengiriman jarak jauh.
  • Transportasi Laut: Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki potensi besar dalam mengembangkan transportasi laut. Penggunaan kapal laut untuk mengangkut barang antar pulau dapat mengurangi risiko kecelakaan akibat truk ODOL dan pengemudi kelelahan.
  • Transportasi Sungai: Di wilayah Kalimantan, sungai-sungai dapat dimanfaatkan sebagai jalur alternatif untuk pengangkutan barang. Hal ini akan mengurangi tekanan pada jalan raya dan meminimalkan potensi kerusakan infrastruktur.

Djoko mencontohkan, pengiriman barang dari Jawa ke Aceh seharusnya tidak lagi mengandalkan truk yang menempuh perjalanan panjang berhari-hari. Sebaliknya, barang dapat diangkut melalui kapal laut dari Tanjung Priok ke Medan, kemudian dilanjutkan dengan transportasi darat untuk mencapai tujuan akhir. Selain lebih aman, cara ini juga dapat mengurangi tingkat kelelahan pengemudi, yang sering menjadi penyebab utama kecelakaan.

Dengan mengurangi ketergantungan pada jalan raya dan mengoptimalkan pemanfaatan moda transportasi lain, diharapkan angka kecelakaan yang melibatkan truk dapat ditekan secara signifikan. Pemerintah dan seluruh pihak terkait perlu bersinergi untuk mewujudkan sistem transportasi yang lebih aman, efisien, dan berkelanjutan.