Gelombang Pertama Jemaah Haji Indonesia Bergerak ke Makkah Mulai 10 Mei
Gelombang pertama jemaah haji Indonesia yang saat ini berada di Madinah, Arab Saudi, dijadwalkan memulai perjalanan menuju Makkah pada 10 Mei mendatang. Pemberangkatan ini menandai dimulainya fase penting dalam pelaksanaan ibadah haji bagi ribuan warga negara Indonesia.
Sebanyak tujuh kelompok terbang (kloter) akan menjadi yang pertama diberangkatkan dari Madinah. Kepala Daerah Kerja Makkah, Ali Machzumi, menyampaikan bahwa persiapan intensif telah dilakukan untuk menyambut kedatangan para jemaah. Langkah-langkah antisipasi ini mencakup penyediaan akomodasi yang layak, pengaturan konsumsi yang memadai, dan penyiapan transportasi yang efisien untuk memastikan kelancaran perjalanan dan kenyamanan jemaah selama berada di Makkah.
Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) telah memastikan kesiapan akomodasi, konsumsi, dan transportasi bagi sekitar 2.800 jemaah haji yang diperkirakan tiba di Makkah dalam waktu dekat. Harapannya, persiapan matang ini akan memfasilitasi pelayanan yang optimal kepada para jemaah, sehingga mereka dapat fokus pada pelaksanaan ibadah dengan khusyuk.
Lebih lanjut, Ali Machzumi menjelaskan bahwa bus shalawat akan segera dioperasikan setelah kedatangan jemaah haji Indonesia di Makkah. Layanan bus ini akan secara rutin mengantar jemaah dari hotel tempat mereka menginap menuju Masjidil Haram, serta mengembalikan mereka ke hotel setelah selesai melaksanakan ibadah. Inisiatif ini bertujuan untuk memberikan kemudahan transportasi bagi jemaah, terutama bagi mereka yang berusia lanjut atau memiliki keterbatasan fisik.
Jemaah haji yang berangkat dari Madinah akan melaksanakan ihram di Bir Ali, sebuah tempat yang memiliki nilai sejarah dan spiritual penting. Setibanya di Makkah, jemaah akan transit sejenak di hotel sebelum kemudian diantar menuju Masjidil Haram untuk melaksanakan umrah wajib, salah satu rukun haji yang utama.
"Setelah masuk ke hotel jemaah istirahat sejenak kemudian akan menuju ke Masjidil Haram untuk melaksanakan rangkaian ibadah umrahnya," ujar Ali Machzumi.
Setelah menyelesaikan umrah wajib, jemaah haji memiliki kebebasan untuk beraktivitas di Makkah sesuai dengan keinginan mereka. Namun, pihak berwenang mengimbau agar jemaah senantiasa menjaga kesehatan dan stamina, mengingat rangkaian puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) akan membutuhkan kondisi fisik yang prima. Mengingat jumlah jemaah lansia yang cukup signifikan, perhatian khusus diberikan pada upaya menjaga kesehatan mereka agar dapat mengikuti seluruh rangkaian ibadah dengan lancar.