Jakarta Genjot Literasi dengan Perpanjangan Jam Operasional Perpustakaan

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berupaya meningkatkan budaya literasi masyarakat dengan memperpanjang jam operasional perpustakaan. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya menjadikan Jakarta sebagai kota global yang berdaya saing.

Inisiatif ini diawali dengan perpanjangan jam operasional Perpustakaan Jakarta dan Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin yang berlokasi di Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) DKI Jakarta, Saefuloh Hidayat, menjelaskan bahwa kebijakan ini merupakan respons terhadap arahan Gubernur untuk meningkatkan indeks literasi sebagai salah satu indikator kota global.

"Jakarta menuju kota global ini kami dengan arahan pak gubernur bersemangat untuk mewujudkan Jakarta menjadi kota global, yang salah satunya tentu ditunjukan dengan indeks literasi. Nah maka dari itu Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) memiliki semangat bagaimana membangun budaya literasi yang salah satunya melalui berbagai macam aktivitas di perpustakaan," jelas Saefuloh.

Uji coba perpanjangan jam operasional telah berlangsung selama dua minggu sejak 21 April. Selama masa uji coba, Dispusip melakukan evaluasi harian untuk memastikan pelayanan yang optimal. Pemerintah berkomitmen untuk menyediakan fasilitas terbaik guna mendukung peningkatan budaya literasi di masyarakat.

Saefuloh mencontohkan antusiasme masyarakat terhadap literasi yang semakin meningkat. Data menunjukkan bahwa Perpustakaan Cikini dikunjungi sekitar 3.500 orang pada akhir pekan. Hal ini menjadi motivasi bagi Dispusip untuk terus meningkatkan kualitas layanan.

Berbagai aktivitas dan fasilitas pendukung juga ditingkatkan untuk menarik minat pengunjung. Perpustakaan diharapkan menjadi ruang yang nyaman bagi masyarakat untuk berkumpul, berinteraksi, dan belajar.

Di Perpustakaan Jakarta dan PDS H.B Jassin, pengunjung dapat menikmati berbagai aktivitas menarik selain membaca buku, seperti:

  • Pameran
  • Kelas-kelas (contoh: kelas storytelling untuk anak-anak)
  • Night at the library

Saefuloh mengajak masyarakat untuk memanfaatkan waktu luang di perpustakaan. Dengan fasilitas yang nyaman, koleksi buku yang lengkap, dan beragam kegiatan, perpustakaan diharapkan menjadi destinasi yang menarik bagi semua kalangan. Hampir semua lantai di perpustakaan kini dipenuhi dengan aktivitas yang bermanfaat.

Berikut adalah beberapa faktor yang menjadi perhatian utama dalam upaya meningkatkan literasi di Jakarta:

  • Perpanjangan Jam Operasional: Memungkinkan akses yang lebih luas bagi masyarakat untuk mengunjungi perpustakaan, terutama bagi mereka yang memiliki keterbatasan waktu di siang hari.
  • Fasilitas yang Nyaman: Menciptakan lingkungan yang kondusif untuk membaca, belajar, dan berinteraksi.
  • Koleksi Buku yang Lengkap: Menyediakan beragam pilihan bacaan yang sesuai dengan minat dan kebutuhan masyarakat.
  • Beragam Aktivitas: Menawarkan kegiatan yang menarik dan edukatif untuk menarik minat pengunjung.

Dengan upaya yang berkelanjutan, diharapkan budaya literasi di Jakarta semakin meningkat dan berkontribusi pada kemajuan kota sebagai pusat global.