Gaya Hidup Sehat Berujung Tragedi: Konsumsi Minuman Energi Diduga Picu Serangan Jantung Ratu Kebugaran
Kisah tragis menimpa Katie Donnell, seorang wanita muda asal Florida yang dikenal sebagai sosok fitness enthusiast. Di balik gaya hidup sehat dan dedikasinya pada kebugaran, Donnell harus meregang nyawa akibat serangan jantung mendadak. Diduga kuat, kebiasaannya mengonsumsi minuman berenergi dalam jumlah berlebihan menjadi pemicu utama.
Ibunda Donnell, Lori Barranon, mengungkapkan bahwa putrinya seringkali mengonsumsi hingga tiga kaleng minuman berenergi setiap hari, selain kopi. Kebiasaan ini dilakukan untuk meningkatkan energi sebelum berolahraga di gym. Barranon meyakini bahwa konsumsi minuman berkafein yang berlebihan inilah yang berkontribusi pada kondisi fatal yang dialami putrinya.
"Dia pikir minuman berenergi akan membantunya berolahraga dan memberinya lebih banyak energi. Dia berolahraga, bekerja penuh waktu, dan juga kuliah," kata Barranon. Menurutnya, Donnell mungkin telah memaksakan diri dengan aktivitas yang padat dan mengandalkan minuman berenergi sebagai pendongkrak stamina.
Tragedi itu terjadi pada Agustus 2021. Donnell tiba-tiba pingsan saat berkumpul dengan teman-temannya. Awalnya, teman-temannya mengira Donnell mengalami stroke, namun ternyata ia mengalami serangan jantung. Tim medis yang datang tidak dapat segera memasang alat bantu pernapasan karena suatu kendala. Akibatnya, Donnell kekurangan oksigen dalam waktu yang cukup lama, menyebabkan kerusakan otak yang parah. Setelah tiga jam penanganan intensif, Donnell tidak sadarkan diri.
Di rumah sakit, Donnell dinyatakan koma dan diinduksi secara medis. Sayangnya, tubuhnya tidak memberikan respon positif terhadap pengobatan. Setelah sepuluh hari berjuang, tim dokter memutuskan untuk menghentikan alat penunjang kehidupan.
Barranon mengenang, dokter sempat menduga bahwa putrinya mengonsumsi obat-obatan terlarang. Usia Donnell yang masih muda dianggap tidak lazim untuk mengalami serangan jantung. Barranon sendiri mengaku tidak menyadari seberapa banyak minuman berenergi yang dikonsumsi putrinya hingga akhirnya berakibat fatal.
"Pacarnya mengatakan dia (Donnell) akan membeli empat kaleng minuman berenergi setiap dua hingga tiga hari. Belum lagi dia minum banyak kopi," ungkap Barranon. "Salah satu temannya juga mengatakan dia selalu melihat Donnell mengonsumsi minuman berenergi. Saat saya membersihkan mobilnya setelah Donnell meninggal dunia, mobilnya penuh dengan kaleng, setidaknya ada 3-4 kaleng," tambahnya.
Menurut National Library of Medicine, kafein dapat memengaruhi jantung. Efek kafein yang meningkatkan tekanan darah secara tiba-tiba dapat menekan sistem kardiovaskular, sehingga meningkatkan risiko aritmia atau detak jantung yang tidak normal. Beberapa minuman berenergi bahkan mengandung hingga 200 mg kafein per kaleng. Meskipun konsumsi hingga 400 mg kafein per hari masih dianggap aman bagi sebagian orang, namun efeknya bisa berbeda pada setiap individu.
Ironisnya, Donnell dikenal sebagai sosok yang sangat memperhatikan kesehatan. "Donnell adalah ratu olahraga, ia makan makanan yang sangat bersih, makanan organik," tutur Barranon.
Barranon juga mengungkapkan bahwa putrinya memiliki masalah kecemasan yang parah, yang ia yakini diperburuk oleh konsumsi kafein. Ia berharap tragedi yang menimpa putrinya dapat menjadi peringatan bagi orang lain, terutama generasi muda, tentang bahaya konsumsi minuman berenergi yang berlebihan.
"Saya tahu pasti itulah yang menjadi penyebabnya. Jika Anda tidak menjauhkan anak-anak dari hal-hal ini (minuman berenergi), mungkin akan berada dalam situasi seperti saya. Hal ini sangat berbahaya dan mematikan, seluruh keluarga saya terkena dampaknya," pungkasnya.