Kapolda Metro Jaya Ungkap Modus Baru Tawuran: Janjian di Medsos, Siaran Langsung di Instagram
Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Polda Metro Jaya) menyoroti tren baru dalam aksi tawuran di wilayah hukumnya. Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto, mengungkapkan bahwa para pelaku tawuran kini memanfaatkan platform media sosial, khususnya Instagram, sebagai sarana untuk merencanakan dan bahkan menyiarkan langsung aksi mereka.
"Tawuran sekarang modelnya pakai Instagram," ujar Irjen Pol Karyoto. "Tantang menantang, kemudian bertemu di suatu tempat dan live Instagram. Tawuran, live Instagram."
Fenomena ini menjadi perhatian serius pihak kepolisian. Karyoto menyayangkan bahwa aksi yang semula mungkin dianggap sebagai permainan di dunia maya, justru berujung pada tindakan kekerasan yang nyata dan bahkan memakan korban jiwa.
"Kalau itu (bermain media sosial) cuma main-main sih enggak apa-apa. Tapi ini kan tawurannya beneran, matinya juga beneran juga. Nah ini yang jadi masalah," tegasnya.
Polda Metro Jaya telah berupaya maksimal untuk memberantas aksi tawuran di Jakarta. Upaya yang dilakukan meliputi:
- Pencegahan: Petugas kepolisian secara rutin melakukan patroli dan berupaya mencegah terjadinya tawuran.
- Persuasif: Polisi melakukan pendekatan persuasif kepada masyarakat, termasuk memberikan penyuluhan di sekolah-sekolah dan melibatkan mahasiswa sebagai narasumber.
- Penindakan: Polisi akan menindak tegas pelaku tawuran yang membahayakan keselamatan orang lain atau petugas. Dalam menjalankan tugasnya, petugas kepolisian juga dilengkapi dengan perlengkapan keamanan yang memadai.
"Sehingga kami sekarang kalau patroli, sudah pakai full face ya, helm yang dilindungi. Kami dilengkapi itu," tutur Karyoto.
Irjen Pol Karyoto menegaskan bahwa pihaknya akan terus berupaya untuk menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif di Jakarta. Ia mengimbau masyarakat untuk tidak terlibat dalam aksi tawuran dan melaporkan segala bentuk potensi gangguan keamanan kepada pihak kepolisian.