Banjir Berau: Belasan Kampung Masih Terendam, Warga Diimbau Waspada

Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, masih berjuang menghadapi dampak banjir yang melanda wilayah tersebut sejak awal Mei 2025. Meskipun air dilaporkan mulai surut di beberapa area, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau tetap mengeluarkan peringatan kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. Ancaman hujan deras di wilayah hulu masih menjadi perhatian utama, berpotensi memperburuk situasi yang ada.

Berdasarkan data terkini, hingga Kamis (8/5/2025), sebanyak 17 kampung di empat kecamatan masih terendam banjir. Kecamatan-kecamatan tersebut meliputi:

  • Sambaliung
  • Segah
  • Kelay
  • Teluk Bayur

Secara keseluruhan, banjir telah berdampak pada 67 RT, dengan total 3.993 kepala keluarga (KK) atau 12.025 jiwa yang terdampak. Jumlah ini menunjukkan peningkatan dibandingkan kejadian banjir sebelumnya pada bulan Maret, yang mempengaruhi sembilan kampung di empat kecamatan dengan 3.444 KK atau 10.327 jiwa.

"Kondisi air di semua kampung, baik di hulu maupun hilir, sudah menunjukkan penurunan. Namun, potensi bahaya masih tetap ada, terutama dengan pola cuaca yang sering berubah, di mana panas terik di siang hari dapat diikuti oleh hujan lebat di hulu hingga hilir pada malam hari. Oleh karena itu, kami terus mengimbau masyarakat untuk selalu siaga," ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Berau, Nopian Hidayat.

BPBD Berau telah mendistribusikan sekitar 170 paket logistik ke empat kecamatan yang terkena dampak banjir. Paket bantuan ini berisi kebutuhan pokok yang diharapkan dapat mencukupi kebutuhan selama dua minggu. Selain BPBD, Dinas Sosial (Dinsos) dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) juga terus menyalurkan bantuan. Partisipasi pihak ketiga, termasuk sektor swasta seperti PT Berau Coal, juga sangat membantu dalam meringankan beban masyarakat terdampak.

"Ketinggian air saat ini sudah relatif rendah, rata-rata sekitar 40 sentimeter. Sebagian warga sudah mulai kembali ke rumah masing-masing, meskipun ada juga yang masih harus bolak-balik untuk mengambil dokumen penting atau barang-barang berharga lainnya," jelas Nopian.

Selain ancaman banjir susulan, BPBD Berau juga mengingatkan masyarakat tentang potensi masalah kesehatan pascabanjir, seperti diare dan penyakit kulit. Keberadaan hewan liar seperti ular dan buaya yang mungkin berkeliaran di area banjir juga menjadi perhatian.

"Kami mengimbau warga untuk terus memantau perkembangan cuaca melalui ponsel dan menjaga komunikasi dengan keluarga yang berada di wilayah hulu. Kondisi listrik di 17 kampung belum sepenuhnya normal, dan masih ada gangguan pada jaringan," tambah Nopian.

BPBD Berau telah mengerahkan dua tim yang bertugas untuk melakukan evakuasi dan mendistribusikan logistik. Tim-tim ini akan terus siaga di lokasi sampai situasi benar-benar aman. Rencananya, kegiatan penyaluran air bersih akan dilanjutkan.

Pemerintah Kabupaten Berau, bersama dengan instansi terkait, terus berkoordinasi untuk memastikan kebutuhan masyarakat terpenuhi. Diharapkan agar masyarakat tetap waspada dan berhati-hati untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.