Dalang Pembunuhan di Klub Malam Samarinda Dicokok, Polisi Amankan Seluruh Tersangka

Kota Samarinda digegerkan dengan terungkapnya kasus pembunuhan berencana yang terjadi di depan sebuah klub malam ternama, Crown. Polisi Resor Kota Samarinda berhasil meringkus seorang tersangka baru, yang diyakini sebagai otak dari aksi keji tersebut. Tersangka yang diketahui berinisial R alias K, diduga kuat sebagai dalang utama yang merencanakan pembunuhan yang terjadi pada dini hari Minggu, 4 April 2025.

Penangkapan R alias K membuka tabir lebih dalam mengenai peran masing-masing pelaku dalam aksi pembunuhan tersebut. Dengan tertangkapnya R alias K, maka total tersangka yang berhasil diamankan pihak kepolisian berjumlah sepuluh orang. Kombes Pol Hendri Umar, Kapolresta Samarinda, menjelaskan bahwa R alias K (36), warga Samarinda Seberang, memiliki peran sentral dalam perencanaan pembunuhan tersebut. R alias K ditangkap pada Selasa malam, 6 Mei 2025, oleh Unit Jatanras Satreskrim Polresta Samarinda. Sebelumnya, sembilan orang telah diamankan terkait kasus ini.

"Kami berhasil mengamankan satu orang pelaku yang diduga kuat sebagai pelaku penting, yakni saudara R alias K," ujar Kombes Pol Hendri Umar dalam konferensi pers yang digelar pada Kamis, 8 Mei 2025.

Peran Krusial R alias K

Menurut keterangan yang diberikan oleh Kapolresta, R alias K memegang peranan yang sangat penting dan strategis dalam perencanaan pembunuhan ini. Ia bertugas menghubungi IJ, yang berperan sebagai eksekutor lapangan, untuk datang ke THM Crown dan melenyapkan nyawa korban yang berinisial D. Selain itu, R alias K juga menugaskan W untuk memantau pergerakan korban di sekitar lokasi kejadian.

"Saudara K ini juga mengumpulkan para pelaku lainnya, sebanyak tujuh orang, dan mulai menyusun rencana mereka. Awalnya mereka berkumpul di Samarinda Seberang, lalu bergeser ke THM untuk hiburan sekaligus memantau pergerakan korban di THM Crown," imbuh Kapolres.

Saat W memberikan informasi bahwa korban telah tiba di THM Crown, R alias K segera memerintahkan seluruh kelompoknya untuk bergerak menuju lokasi. Ia juga memastikan bahwa IJ, sang eksekutor, telah berada di posisi yang tepat dan siap menjalankan aksinya.

"Ketika korban keluar dari THM, saudara K alias R langsung memberikan informasi kepada IJ. Setelah mendapat penguatan dari kode yang diberikan oleh UL, eksekutor pun langsung bergerak. Enam kali tembakan dilepaskan, empat di antaranya mengenai tubuh korban, dan satu tembakan terakhir diarahkan ke atas sebagai kode bahwa aksi telah selesai," beber Hendri.

Tidak hanya itu, R alias K bahkan telah menyiapkan skenario cadangan jika IJ tertangkap oleh massa.

"Saudara K sudah menyiapkan langkah antisipasi. Kalau sampai IJ tertangkap, pelaku lain sudah bersiap untuk melakukan tindakan penyelamatan," ungkapnya.

Kombes Pol Hendri Umar menegaskan bahwa seluruh pihak yang terlibat, mulai dari eksekutor, pengawas, pendukung, hingga otak pelaku, kini telah diamankan dan akan diproses sesuai hukum yang berlaku.

"Alhamdulillah, seluruh pelaku dalam rangkaian tindak pidana pembunuhan ini sudah berhasil kita amankan. Kami sudah melakukan pra-rekonstruksi untuk memetakan peran masing-masing pelaku, dan dalam waktu dekat akan dilakukan rekonstruksi resmi," jelasnya.

Kapolresta Samarinda menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajarannya serta masyarakat yang telah memberikan dukungan dalam pengungkapan kasus ini. Ia berharap agar kasus ini dapat segera diselesaikan dan memberikan keadilan bagi korban serta keluarganya.