Kompolnas Usut Tuntas Kasus Penembakan Remaja oleh Kapolres Belawan, Rekam Jejak Digital Diperiksa

Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) tengah mendalami secara intensif insiden penembakan yang melibatkan Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Oloan Siahaan, yang menyebabkan seorang remaja berinisial MS (15) meninggal dunia. Proses investigasi ini mencakup pemeriksaan mendalam terhadap rekam jejak digital yang bersangkutan.

Komisioner Kompolnas, Muhammad Choirul Anam, mengungkapkan bahwa pihaknya tidak menemui kendala berarti selama proses pengumpulan informasi dan pemeriksaan saksi. "Secara substansi besok akan diumumkan. Tapi secara proses, sepanjang ini kami tidak punya hambatan," ujarnya saat diwawancarai di Polrestabes Medan, Kamis (8/5/2025).

Tim dari Kompolnas telah bertemu dengan korban lainnya, seorang remaja berinisial B (17) yang juga terkena tembakan, serta sejumlah saksi dan keluarga korban. Selain itu, mereka juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mencocokkan keterangan-keterangan yang diperoleh dengan fakta-fakta di lapangan.

"Kami sudah memeriksa rekam jejak digitalnya walaupun masih telanjang mata tidak memakai teknologi, tapi faktanya semakin lama semakin kelihatan jelas," jelas Anam. Pemeriksaan rekam jejak digital ini menjadi bagian penting dari upaya Kompolnas untuk mendapatkan gambaran yang utuh dan akurat mengenai kronologi kejadian serta motif di balik penembakan tersebut.

Selain memeriksa rekam jejak digital, Kompolnas juga melakukan pengecekan terhadap Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku di kepolisian. Hal ini dilakukan untuk memastikan apakah tindakan yang diambil oleh Kapolres Pelabuhan Belawan telah sesuai dengan prosedur yang seharusnya. Transparansi yang ditunjukkan oleh Polda Sumatera Utara dan Polres jajaran dalam penanganan kasus ini diapresiasi oleh Kompolnas.

"Proses penanganan kasus ini, transparansinya sangat baik. Sehingga kami bisa ketemu dengan semua orang dan barang bukti yang perlu kami lihat secara langsung," kata Anam.

Kronologi Kejadian

Insiden penembakan tersebut terjadi pada Minggu (4/5/2025) dini hari. Saat itu, Kapolres Oloan Siahaan sedang berada di posko pengamanan tawuran dan melintas di Tol Balmera. Menurut laporan, ia mendapati sekelompok orang yang diduga pelaku tawuran menyerangnya dengan senjata tajam. Kapolres kemudian melepaskan tiga tembakan peringatan.

Diduga, para pelaku tawuran tersebut membalas dengan melemparkan petasan dan batu. Merespon hal itu, Kapolres Oloan Siahaan melepaskan tiga tembakan ke arah kaki para pelaku. Namun, tembakan tersebut meleset dan mengenai perut MS (15) dan tangan D (17). Akibatnya, MS meninggal dunia, sementara D masih menjalani perawatan di RS Bhayangkara.

Sebagai tindak lanjut dari insiden ini, Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Oloan Siahaan, telah dinonaktifkan sementara dari jabatannya untuk memudahkan proses pemeriksaan lebih lanjut.

Berikut ini adalah poin penting dari berita di atas:

  • Kompolnas melakukan pendalaman terkait insiden Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Oloan Siahaan menembak remaja inisial MS (15) hingga berujung tewas.
  • Kompolnas telah berjumpa dengan korban yang turut tertembak inisial B (17), sejumlah saksi, serta keluarga korban.
  • Tim Kompolnas juga telah turun ke lokasi kejadian untuk mensandingkan keterangan-keterangan yang didapati dengan fakta yang ada di lapangan.
  • Kompolnas memeriksa rekam jejak digital Kapolres Pelabuhan Belawan.
  • Polda Sumut beserta Polres jajaran cukup transparan dalam menangani kasus tersebut.
  • Insiden penembakan itu terjadi pada Minggu (4/5/2025) dini hari.
  • Kapolres Oloan Siahaan melepaskan 3 tembakan peringatan, namun diduga para pelaku tawuran menyerang balik dengan melempar mercon dan batu.
  • Kapolres Oloan melawan dengan melepaskan tiga tembakan ke arah kaki, namun meleset dan mengenai perut MS (15) dan tangan D (17).
  • MS meninggal dunia sementara D masih dirawat di RS Bhayangkara.
  • Kapolres Oloan dinonaktifkan untuk sementara.