Penentuan Pemimpin Umat Katolik: Jadwal dan Proses Pemungutan Suara dalam Konklaf di Vatikan

Kapel Sistina di Vatikan kembali menjadi pusat perhatian dunia seiring dengan berlangsungnya konklaf untuk memilih pemimpin baru bagi umat Katolik. Sorotan tertuju pada cerobong asap di atas kapel, yang akan menjadi penanda visual bagi dunia: asap putih menandakan terpilihnya paus baru, sementara asap hitam mengindikasikan belum adanya kesepakatan.

Pada hari pertama pemungutan suara, Rabu (7/8/2025), asap hitam telah terlihat mengepul dari cerobong, menandakan bahwa belum ada kardinal yang berhasil meraih suara mayoritas yang diperlukan. Proses pemilihan akan berlanjut dengan intensitas tinggi.

Para kardinal pemilih akan mengikuti jadwal ketat, melaksanakan empat putaran pemungutan suara setiap hari mulai Kamis (8/8/2025). Dua pemungutan suara akan dilakukan di pagi hari, dan dua lagi di sore hari. Setiap putaran pemungutan suara akan diikuti dengan pembakaran surat suara, dan hasilnya akan diumumkan melalui asap yang keluar dari cerobong.

Berikut adalah gambaran jadwal dan interpretasi asap:

  • Jika paus baru tidak terpilih pada pemungutan suara pertama di pagi hari: Pemungutan suara kedua akan segera dilaksanakan. Kedua surat suara akan dibakar bersamaan, dan asap diharapkan muncul sekitar tengah hari waktu Roma.
  • Jika paus terpilih pada pemungutan suara pertama di pagi hari: Asap putih akan terlihat tak lama setelah pukul 10:30 pagi waktu Roma.
  • Proses yang sama akan diulang pada sore hari: Setelah jeda singkat, dua pemungutan suara tambahan akan diadakan. Jika tidak ada kesepakatan yang tercapai, asap hitam diperkirakan akan muncul sekitar pukul 7 malam waktu Roma.
  • Jika paus terpilih pada pemungutan suara pertama di sore hari: Asap putih akan terlihat tak lama setelah pukul 5:30 sore waktu Roma.

Dengan demikian, pada hari Kamis dan Jumat, dunia akan menantikan empat potensi kemunculan asap setiap hari, dua kali di sekitar tengah hari dan dua kali di malam hari. Setelah asap putih terlihat, lonceng Santo Petrus akan berdentang, mengumumkan "Habemus papam!" – "Kita punya paus!"

Berikut adalah perkiraan waktu pemungutan suara dalam Eastern Time (ET), mengacu pada unggahan di Instagram oleh ChurchPOP:

  • Rabu, 7 Mei: 1:00 pm ET (7 malam waktu Roma)
  • Kamis, 8 Mei dan Jumat, 9 Mei:
    • 4:30 am ET (10:30 pagi waktu Roma)
    • 6:00 am ET (siang waktu Roma)
    • 11:30 am ET (5:30 sore waktu Roma)
    • 1:00 pm ET (7:00 malam waktu Roma)
  • Sabtu, 10 Mei: Jadwal sama dengan hari sebelumnya.

Konklaf adalah tradisi kuno yang telah digunakan selama berabad-abad untuk memilih pemimpin tertinggi Gereja Katolik. Protokol dasarnya tetap tidak berubah selama hampir 800 tahun. Proses ini berlangsung di dalam Kapel Sistina yang tertutup rapat. Para kardinal pemilih, bersama dengan staf Vatikan yang terlibat, mengucapkan sumpah kerahasiaan, dan kapel diperiksa untuk memastikan tidak ada alat penyadap.

Seorang kandidat harus memperoleh dua pertiga suara ditambah satu untuk terpilih menjadi paus. Jika putaran pertama tidak menghasilkan pemenang, pemungutan suara akan berlanjut hingga hari kedua dan seterusnya. Dalam konklaf ini, 133 kardinal berpartisipasi.

Menurut laporan ABC News, jika tidak ada pilihan yang jelas setelah tiga hari, pemungutan suara akan ditangguhkan selama 24 jam untuk memberikan waktu bagi para kardinal untuk melakukan refleksi. Namun, sejak tahun 1831, belum pernah ada konklaf yang berlangsung lebih dari empat hari. Dunia menantikan hasil dari konklaf ini, berharap pemimpin baru Gereja Katolik segera terpilih.