BYD Bantah Isu Gangguan Ormas dalam Pembangunan Pabrik di Subang
Pabrikan kendaraan listrik asal Tiongkok, BYD, menepis kabar mengenai gangguan dari organisasi masyarakat (ormas) dalam proses pembangunan pabrik mereka di Subang, Jawa Barat. Sebelumnya, sempat beredar informasi yang menyebutkan adanya kendala terkait praktik premanisme yang menghambat kelancaran proyek strategis tersebut.
Kabar ini mencuat setelah Wakil Ketua MPR RI, Eddy Soeparno, menyampaikan pengalamannya usai kunjungan ke Shenzhen, China. Ia menuturkan adanya laporan mengenai gangguan dari ormas yang berpotensi menghambat pembangunan fasilitas produksi BYD. Isu ini bahkan mendapat perhatian dari media asing, salah satunya South China Morning Post, yang menyoroti potensi ancaman 'Preman Gangster' terhadap investasi di sektor kendaraan listrik Indonesia.
Namun, BYD secara tegas membantah isu tersebut. Head of PR & Government Relations PT BYD Motor Indonesia, Luther Panjaitan, menyatakan bahwa situasi di lapangan terkendali dan pembangunan pabrik berjalan sesuai rencana. Ia menyebut pemberitaan yang beredar cenderung dibesar-besarkan dan tidak mencerminkan kondisi sebenarnya.
"Pemberitaan yang beredar adalah berlebihan dan tidak sesuai situasi yang sebenarnya di lapangan. Pembangunan berjalan kondusif dan lancar," ujar Luther dalam keterangan resminya.
Luther menambahkan, pada tanggal 6 Mei lalu, perwakilan Dewan Ekonomi Nasional didampingi oleh unsur TNI dan Polri telah melakukan kunjungan langsung ke lokasi pembangunan pabrik. Dalam kunjungan tersebut, mereka mendapatkan laporan mengenai kondisi aktual di lapangan yang jauh berbeda dari pemberitaan yang beredar.
BYD menekankan bahwa pembangunan pabrik di Subang dikelola secara profesional oleh tenaga ahli yang berpengalaman. Selain itu, kehadiran pabrik ini juga memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar melalui penciptaan lapangan kerja baru.
"Begitu juga dukungan Pemda Jabar, Pemda Subang, dan TNI Polri juga sangat serius mengawal. Di lapangan saya dapati istilah 'Subang Pride!'. Semua mengawal baik pusat, daerah dan lingkungan. Jadi sangat berbeda jauh dari anggapan yang diberitakan," pungkas Luther, menegaskan komitmen seluruh pihak dalam mendukung kelancaran investasi BYD di Indonesia.
Pabrik BYD di Subang, Jawa Barat, diharapkan dapat beroperasi pada awal tahun 2026, menandai langkah penting dalam pengembangan industri kendaraan listrik di tanah air.