Menimbang Risiko di Balik Pembekuan Sel Telur: Tren Luna Maya dan Pertimbangan Medis
Pembekuan sel telur, atau egg freezing, semakin populer sebagai opsi bagi perempuan yang ingin menunda kehamilan karena berbagai alasan. Artis Luna Maya menjadi salah satu tokoh publik yang secara terbuka mengakui telah menjalani prosedur ini pada tahun 2021. Keputusan Luna Maya dilatarbelakangi oleh keinginan memiliki anak di masa depan, meskipun saat itu belum memiliki pasangan.
Namun, di balik popularitasnya, egg freezing bukanlah tanpa risiko. Dr. Yassin Yanuar Mohammad, SpOG, SubSpFer, MSc, seorang dokter spesialis kandungan dan fertilitas yang berpraktik di beberapa rumah sakit di Jakarta, menjelaskan bahwa risiko utama terkait erat dengan tahapan stimulasi ovarium yang menjadi bagian dari proses egg freezing. Stimulasi ovarium dilakukan dengan pemberian obat-obatan yang bertujuan untuk merangsang ovarium agar menghasilkan sejumlah sel telur dalam satu siklus. Jumlah sel telur yang diharapkan dapat bervariasi, tergantung pada dosis obat yang diberikan.
Salah satu efek samping yang perlu diwaspadai dari stimulasi ovarium adalah Ovarian Hyperstimulation Syndrome (OHSS). Kondisi ini terjadi akibat aktivasi mediator inflamasi di dalam tubuh, yang menyebabkan penimbunan cairan, terutama di rongga perut. Gejala OHSS dapat berupa:
- Nyeri perut
- Kembung
- Rasa tidak nyaman
- Perubahan pada struktur pembuluh darah
Dr. Yassin menjelaskan bahwa pada OHSS, pembuluh darah dapat melebar sehingga cairan merembes keluar ke rongga tubuh, terutama rongga perut. Meskipun demikian, ia menekankan bahwa kasus OHSS yang berat jarang terjadi, kurang dari satu persen, terutama dengan pemantauan dokter yang cermat.
OHSS ringan mungkin saja terjadi dan menyebabkan ketidaknyamanan, namun kondisi ini umumnya bersifat sementara. Setelah pemberian obat dihentikan, OHSS biasanya akan mereda dengan sendirinya dan tidak memerlukan penanganan khusus.
Selain risiko OHSS, Dr. Yassin juga menyebutkan bahwa ovum pickup, atau pengambilan sel telur, dapat menyebabkan rasa nyeri ringan. Namun, nyeri ini umumnya dapat diatasi dengan mudah.
Dengan demikian, meskipun egg freezing menawarkan harapan bagi perempuan yang ingin menunda kehamilan, penting untuk memahami potensi risiko yang terkait dengan prosedur ini. Konsultasi dengan dokter spesialis fertilitas sangat penting untuk mendapatkan informasi yang akurat dan komprehensif, serta untuk meminimalkan risiko yang mungkin terjadi.