Sembilan Kekalahan Man City: Musim Terberat Guardiola di Era Premier League?

Sembilan Kekalahan Man City: Musim Terberat Guardiola di Era Premier League?

Kekalahan 0-1 Manchester City atas Nottingham Forest di pekan ke-28 Liga Inggris 2024-2025 menandai catatan pahit bagi tim asuhan Pep Guardiola. Gol Callum Hudson-Odoi di menit ke-83 memastikan kemenangan tuan rumah dan sekaligus menjadi kekalahan kesembilan Man City di musim ini. Catatan ini mengukuhkan musim 2024-2025 sebagai salah satu musim terburuk Guardiola sejak memulai karier kepelatihannya pada tahun 2008.

Jumlah kekalahan tersebut menyamai rekor terburuk Man City di era Guardiola, yang sebelumnya terjadi pada musim 2019-2020. Kala itu, The Citizens mengakhiri musim di posisi runner-up, di bawah Liverpool. Situasi ini tentu menimbulkan kekhawatiran mengingat ambisi Man City untuk mempertahankan gelar juara dan mengamankan tempat di Liga Champions musim depan. Dengan sisa 10 pertandingan, posisi empat besar yang menjadi syarat lolos ke Liga Champions masih sangat rawan bagi Man City.

Guardiola sendiri mengakui beratnya tantangan yang dihadapi timnya. Dalam wawancara pasca-pertandingan yang dikutip dari BBC, ia menyatakan, "Kami memiliki 10 pertandingan untuk lolos. Kami harus memenangkan pertandingan untuk lolos dan kami melanjutkan ke pertandingan berikutnya. Setiap musim, Premier League menjadi lebih baik dan lebih baik lagi. Kami memiliki 10 final." Pernyataan ini mencerminkan kesadaran Guardiola akan betapa ketat persaingan di Liga Inggris saat ini dan perlunya konsistensi kemenangan untuk mencapai target yang diinginkan.

Lebih lanjut, Guardiola menekankan perlunya perubahan dan usaha keras dari timnya. "Kami tidak memenangkan cukup banyak pertandingan secara beruntun untuk bisa aman. Kami harus melakukan sesuatu, itu tidak datang dari langit," tegasnya. Pernyataan ini mengisyaratkan bahwa perbaikan tak hanya bergantung pada taktik semata, tetapi juga pada mentalitas dan performa individu pemain. Tantangan besar kini menanti Man City untuk bangkit dari keterpurukan dan memperbaiki performa mereka guna mengamankan posisi di empat besar klasemen Liga Inggris.

Kekalahan ini menimbulkan pertanyaan besar: apakah musim 2024-2025 akan menjadi musim terberat Guardiola di Premier League? Dengan persaingan yang semakin ketat dan catatan kekalahan yang signifikan, jalan Man City menuju kesuksesan akan diuji hingga akhir musim. Pertandingan-pertandingan tersisa akan menjadi penentu nasib The Citizens, sekaligus ujian nyata bagi kemampuan Guardiola dalam membimbing timnya mengatasi krisis.

Faktor-faktor yang mungkin berkontribusi terhadap performa buruk Man City musim ini perlu dianalisa lebih lanjut. Beberapa kemungkinan penyebab meliputi:

  • Cedera pemain kunci.
  • Perubahan taktik yang kurang efektif.
  • Persaingan yang semakin ketat di Premier League.
  • Faktor lain yang mungkin berpengaruh.

Masa depan Man City di Liga Champions dan perebutan gelar juara Liga Inggris masih sangat terbuka. Apakah Man City mampu bangkit dari keterpurukan dan mencapai target yang ditetapkan? Jawabannya akan terungkap dalam 10 pertandingan tersisa musim ini.