Aparat Keamanan Amankan Dua Pelajar Terkait Insiden di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta
Aparat kepolisian berhasil mengamankan dua pelajar yang diduga terlibat dalam insiden penyerangan di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta pada hari Rabu, 7 Mei 2025. Penangkapan ini dikonfirmasi oleh AKP Sujarwo, Kasi Humas Polresta Yogyakarta, yang menyatakan bahwa kedua pelajar tersebut kini tengah menjalani pemeriksaan intensif di Unit II Reskrim Polresta Yogyakarta.
Menurut keterangan AKP Sujarwo, kedua pelajar yang diamankan tersebut berinisial ATH dan AD, keduanya diketahui berasal dari wilayah Sleman. Insiden bermula ketika rombongan sekitar 30 pelajar dari berbagai sekolah melintas di Jalan Pramuka, Giwangan, Umbulharjo, Kota Yogyakarta.
Setibanya di depan SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta, rombongan tersebut mulai menunjukkan perilaku provokatif dengan berteriak-teriak, membunyikan klakson secara berulang-ulang, dan memainkan gas sepeda motor. Aksi mereka semakin memanas ketika beberapa pelajar menyalakan kembang api dan mengarahkannya ke dalam area sekolah.
"Kembang api diarahkan ke dalam sekolah SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta," ujar Sujarwo, menggambarkan eskalasi situasi. Warga sekitar yang menyaksikan kejadian tersebut segera bertindak cepat mendatangi lokasi dan berusaha menghalau rombongan pelajar tersebut guna mencegah terjadinya perkelahian fisik.
Berkat kesigapan warga, dua pelajar berhasil diamankan dari kerumunan massa. Namun, satu unit sepeda motor mengalami kerusakan akibat amukan massa yang geram dengan tindakan provokatif rombongan pelajar tersebut. Kedua pelajar yang diamankan kemudian dibawa ke Mako Polsek Umbulharjo sebelum akhirnya diserahkan kepada Satreskrim Polresta Yogyakarta untuk penanganan lebih lanjut.
"Perkara ini masih didalami oleh Satreskrim Polresta Yogyakarta untuk mengetahui motif di balik peristiwa tersebut," pungkas Sujarwo, menekankan bahwa penyelidikan mendalam tengah dilakukan untuk mengungkap motif dan aktor intelektual di balik insiden penyerangan ini.
Saat ini pihak kepolisian masih terus mendalami kasus ini untuk mengetahui motif pasti dari penyerangan tersebut. Keterangan dari kedua pelajar yang diamankan akan menjadi kunci untuk mengungkap jaringan dan potensi keterlibatan pihak lain dalam insiden ini. Pihak kepolisian juga mengimbau kepada seluruh pelajar dan pihak sekolah untuk menjaga ketertiban dan menghindari tindakan provokatif yang dapat memicu terjadinya konflik.
Diharapkan dengan penanganan cepat dan profesional dari pihak kepolisian, kasus ini dapat segera diselesaikan dan tidak terulang kembali di kemudian hari. Kerjasama antara pihak kepolisian, sekolah, dan masyarakat sangat penting untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan kondusif bagi seluruh pelajar.