Konsumsi Makanan Olahan Berlebihan Tingkatkan Risiko Gejala Awal Parkinson di Usia Muda
Ancaman Tersembunyi di Balik Makanan Olahan: Peningkatan Risiko Parkinson
Penelitian terbaru mengungkap hubungan erat antara konsumsi makanan olahan atau ultra-processed food (UPF) secara berlebihan dengan peningkatan risiko munculnya gejala awal penyakit Parkinson, bahkan pada usia muda. Studi ini menyoroti pentingnya kesadaran terhadap pola makan dan dampaknya bagi kesehatan otak.
Para peneliti menemukan bahwa individu yang secara rutin mengonsumsi lebih dari satu porsi UPF per hari memiliki risiko lebih tinggi mengalami gejala awal Parkinson dibandingkan mereka yang jarang mengonsumsi makanan jenis ini. Satu porsi UPF dalam penelitian ini didefinisikan sebagai sejumlah makanan dan minuman populer, termasuk minuman bersoda diet atau manis, hot dog, kue kemasan, saus tomat, keripik kentang, dan makanan ringan sejenisnya.
Dr. Xiang Gao, seorang profesor terkemuka dari Universitas Fudan di Shanghai, Tiongkok, menekankan bahwa temuan ini memperkuat bukti yang berkembang mengenai pengaruh pola makan terhadap perkembangan penyakit Parkinson. Penelitiannya menunjukkan bahwa konsumsi berlebihan makanan olahan dapat mempercepat munculnya tanda-tanda awal penyakit neurodegeneratif ini.
Dampak Negatif Makanan Olahan pada Kesehatan Otak
Makanan olahan umumnya memiliki kandungan serat, protein, dan zat gizi mikro yang rendah, namun kaya akan gula tambahan, garam, lemak jenuh, dan lemak trans. Ketidakseimbangan nutrisi ini dapat memengaruhi kesehatan usus dan memicu peradangan, produksi radikal bebas, dan kematian sel-sel saraf atau neuron.
Analisis data kesehatan dan diet dari hampir 43.000 peserta studi jangka panjang Nurses' Health Study dan Health Professionals Follow-Up Study di Amerika Serikat menunjukkan bahwa konsumsi UPF yang tinggi berkaitan dengan peningkatan risiko berbagai gejala awal Parkinson, seperti nyeri tubuh, gangguan tidur, perubahan kemampuan mencium atau melihat warna, dan rasa kantuk berlebihan di siang hari. Temuan ini tetap signifikan bahkan setelah mempertimbangkan faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi hasil, seperti usia, aktivitas fisik, dan kebiasaan merokok.
Dr. Nikolaos Scarmeas dari Universitas Columbia dan Maria Maraki dari Universitas Nasional dan Kapodistrian Athena, dalam editorial terkait penelitian ini, menekankan bahwa pencegahan penyakit neurodegeneratif dapat dimulai dengan pemilihan makanan yang tepat. Mereka memperingatkan bahwa konsumsi UPF yang berlebihan tidak hanya menjadi faktor risiko penyakit metabolik tetapi juga dapat mempercepat proses neurodegeneratif dan gejala terkait.
Gejala Awal Parkinson yang Perlu Diwaspadai
Gejala awal Parkinson dapat muncul bertahun-tahun sebelum fungsi motorik menurun. Selain otot kaku, gaya berjalan lambat, dan perubahan postur yang menjadi ciri khas penyakit ini, terdapat gejala lain yang perlu diwaspadai, antara lain:
- Nyeri tubuh
- Sembelit
- Tanda-tanda depresi
- Perubahan kemampuan mencium atau melihat warna
- Rasa kantuk berlebihan di siang hari
- Gangguan tidur yang tidak biasa
Studi ini menemukan bahwa individu yang mengonsumsi sekitar 11 porsi UPF per hari memiliki kemungkinan 2,5 kali lebih besar untuk mengalami tiga atau lebih tanda awal Parkinson dibandingkan mereka yang hanya mengonsumsi tiga porsi. Mengingat Parkinson adalah penyakit yang tidak dapat disembuhkan, kesadaran akan risiko ini dan perubahan pola makan yang lebih sehat menjadi sangat penting untuk menjaga kesehatan otak dan mengurangi risiko penyakit ini.