Penentuan Suksesor Paus Fransiskus: Prosesi Konklaf dan Misteri Asap dari Kapel Sistina

Pemilihan Pemimpin Baru Gereja Katolik: Menanti Sinyal dari Vatikan

Konklaf, sebuah proses sakral dalam Gereja Katolik Roma untuk memilih Paus baru, akan dimulai pada 7 Mei 2025, pasca wafatnya Paus Fransiskus. Acara bersejarah ini akan berlangsung di Kapel Sistina, Vatikan, dan diprediksi menjadi konklaf terbesar sepanjang sejarah Gereja Katolik.

Sebanyak 133 kardinal di bawah usia 80 tahun dari total 252 kardinal yang masih hidup akan berpartisipasi dalam pemilihan ini. Para kardinal di bawah usia 80 tahun memiliki hak untuk memilih dan dipilih menjadi Paus.

Vatikan telah mengumumkan bahwa Kardinal Antonio Cañizares dari Spanyol dan Kardinal John Njue dari Kenya tidak dapat hadir karena alasan kesehatan. Absennya dua kardinal ini akan sedikit memengaruhi dinamika pemilihan.

Sinyal Asap: Tradisi dan Teknologi dalam Pemilihan Paus

Salah satu momen paling dinantikan dari konklaf adalah kemunculan asap dari cerobong Kapel Sistina. Asap ini berfungsi sebagai sinyal visual bagi dunia, mengindikasikan apakah seorang Paus baru telah terpilih atau belum.

  • Asap Hitam: Menandakan bahwa para kardinal telah melakukan pemungutan suara, tetapi tidak ada kandidat yang berhasil meraih mayoritas dua pertiga suara yang diperlukan.
  • Asap Putih: Menandakan bahwa seorang Paus baru telah terpilih secara sah.

Asap hitam dan putih dihasilkan dari dua tungku besi yang terletak di dalam Kapel Sistina. Satu tungku digunakan untuk membakar surat suara para kardinal, sementara tungku lainnya digunakan untuk menghasilkan asap berwarna.

Sistem sinyal asap ini relatif baru dalam sejarah pemilihan Paus. Sejarawan Frederic Baumgartner mencatat bahwa tradisi ini baru dimulai pada tahun 1903.

Sejarah mencatat beberapa kali terjadi kesalahan interpretasi terhadap warna asap yang keluar dari cerobong. Terkadang asap hitam kurang pekat atau asap putih terlalu gelap, sehingga menimbulkan kebingungan.

Ilmu Kimia di Balik Asap

Untuk mengatasi masalah interpretasi warna, bahan-bahan kimia tertentu digunakan untuk menghasilkan asap hitam atau putih yang lebih jelas.

  • Asap Hitam: Pada konklaf 2013 yang memilih Paus Fransiskus, digunakan campuran kalium perklorat, antrasena (komponen dalam ter batubara), dan sulfur.
  • Asap Putih: Pada konklaf 2013, digunakan kombinasi kalium klorat, laktosa, dan resin kloroform.

Pertanyaan yang muncul adalah, apakah bahan-bahan kimia yang sama akan digunakan dalam konklaf 2025 untuk memastikan sinyal asap yang jelas dan tidak ambigu?