Bill Gates Jajaki Investasi Filantropi di Indonesia, Prabowo Tawarkan Posisi Strategis di Danantara

Pertemuan antara pendiri Microsoft, Bill Gates, dan Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, membuka peluang baru bagi investasi filantropi di Indonesia. Diskusi yang melibatkan sejumlah tokoh bisnis terkemuka Indonesia itu membahas potensi kolaborasi dalam berbagai bidang strategis, khususnya melalui Gates Foundation.

Dalam pertemuan yang berlangsung pada hari Rabu, Bill Gates berkesempatan berdialog dengan para pengusaha terkemuka, termasuk Andi Syamsuddin Arsyad (Haji Isam) dari Jhonlin Group, Garibaldi Thohir (Boy Thohir) dari Adaro Resource, Arsjad Rasjid dari Indika Group, Anthony Salim dari Salim Group, Chairul Tanjung dari CT Corp, Hashim Djojohadikusumo dari Arsari Group, Tomy Winata dari Artha Graha, Prajogo Pangestu dari Barito Pacific, James Riady dari Lippo Group, dan Sri Dato Tahir dari Mayapada Group. Pertemuan ini menjadi wadah untuk bertukar pandangan mengenai peran penting filantropi dalam pembangunan berkelanjutan.

Presiden Prabowo Subianto menyampaikan apresiasi atas kontribusi Gates Foundation kepada Indonesia sejak tahun 2009, yang mencapai US$ 300 juta atau setara dengan Rp 4,95 triliun. Beliau menyoroti dukungan signifikan Gates Foundation dalam produksi vaksin polio melalui Bio Farma, yang kini menjadi salah satu produsen vaksin terbesar di dunia dengan kapasitas produksi mencapai 2 miliar dosis per tahun. Vaksin ini didistribusikan ke 42 negara dan dimanfaatkan oleh 902 juta orang, menunjukkan dampak global dari kemitraan strategis ini.

Selain membahas investasi yang sudah berjalan, pemerintah Indonesia juga menawarkan Bill Gates untuk bergabung dalam kepengurusan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam pendanaan filantropi, mencapai US$ 30 miliar per tahun, atau setara dengan 2% dari total Produk Domestik Bruto (PDB). Namun, banyak dana hibah dari orang Indonesia diberikan melalui lembaga asing.

Menteri Kesehatan mengusulkan pembentukan Danantara Trust Fund, yang terinspirasi dari Temasek Trust, dan mengundang Bill Gates untuk menjadi dewan penasihat bersama Ray Dalio. Keduanya dinilai memiliki pengalaman yang sukses dalam mengelola lembaga filantropi pendidikan di Tiongkok. Kehadiran Bill Gates di Danantara diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pengelolaan dana filantropi di Indonesia dan menarik lebih banyak investasi untuk mendukung berbagai program pembangunan.

Daftar Pengusaha yang hadir dalam pertemuan:

  • Andi Syamsuddin Arsyad (Haji Isam) - Jhonlin Group
  • Garibaldi Thohir (Boy Thohir) - Adaro Resource
  • Arsjad Rasjid - Indika Group
  • Anthony Salim - Salim Group
  • Chairul Tanjung - CT Corp
  • Hashim Djojohadikusumo - Arsari Group
  • Tomy Winata - Artha Graha
  • Prajogo Pangestu - Barito Pacific
  • James Riady - Lippo Group
  • Sri Dato Tahir - Mayapada Group