Arsitektur Unik Masjid Jami Al-Ufar di Kolombo: Perpaduan Gaya India dan Islam
Arsitektur Unik Masjid Jami Al-Ufar di Kolombo: Perpaduan Gaya India dan Islam
Masjid Jami Al-Ufar, atau yang lebih dikenal sebagai Masjid Merah di Kota Pettah, Kolombo, Sri Lanka, bukanlah sekadar tempat ibadah, melainkan juga sebuah mahakarya arsitektur yang memikat. Bangunan yang rampung pada tahun 1909 ini merupakan perpaduan unik antara gaya arsitektur tradisional India dan Islam, terlihat dari desainnya yang menawan dan penggunaan warna merah dan putih yang dominan, menyerupai warna buah delima yang terbelah. Keunikan arsitekturnya ini pula yang menjadikan masjid ini sebagai destinasi wisata religi yang menarik perhatian baik wisatawan domestik maupun mancanegara.
Desain masjid yang dirancang oleh H.L. Saibo Labbe ini memiliki ciri khas yang sangat mencolok, yakni kubahnya yang menyerupai buah delima. Kubah ini bukan hanya elemen estetika, tetapi juga berfungsi sebagai penanda bagi para pelaut yang mendekati pelabuhan Kolombo. Selain kubahnya yang unik, masjid ini juga memiliki 14 menara dengan berbagai ukuran; dua menara utama yang lebih besar dan sisanya menara-menara kecil yang menambah keindahan siluet bangunan. Ornamen kaligrafi yang menghiasi tiang-tiang di dalam masjid semakin memperkaya kekayaan detail arsitekturalnya. Keunikan lainnya terletak pada desain batu bata yang dibuat dengan tangan, menampilkan empat variasi pola: kotak, bergerigi, bergaris, dan spiral, yang menambah tekstur dan dimensi pada bangunan.
Masjid Jami Al-Ufar sendiri memiliki sejarah yang kaya. Bangunan ini awalnya dibangun pada tahun 1908 dan mengalami perluasan beberapa waktu kemudian. Masjid ini terbagi menjadi dua bagian utama. Bagian yang lebih tua, dibangun pada tahun 1908, memiliki tiga pintu masuk dan dua lantai, mampu menampung sekitar 1.500 jamaah. Sedangkan bagian yang lebih baru merupakan perluasan yang terdiri dari enam lantai dan mampu menampung lebih dari 10.000 jamaah. Nama masjid pun mencerminkan keberagaman budaya di Sri Lanka. Ia dikenal dengan tiga nama berbeda, yaitu Masjid Jami Al-Ufar dalam bahasa Arab, Samman Kottu Palli dalam bahasa Tamil, dan Rathu Palliya dalam bahasa Sinhala, menunjukkan keberagaman etnis yang menghuni wilayah tersebut dan beribadah di masjid ini. Keberadaan Masjid Jami Al-Ufar merupakan bukti nyata akan harmoni antar budaya dan agama di Sri Lanka, dan menjadi simbol perpaduan yang indah antara arsitektur, budaya, dan spiritualitas.
Masjid ini tidak hanya menjadi tempat ibadah yang sakral, tetapi juga menjadi daya tarik wisata yang unik. Kombinasi warna, desain, dan sejarah yang melekat pada Masjid Jami Al-Ufar membuatnya menjadi objek studi arsitektur yang menarik dan tempat yang patut dikunjungi bagi siapa pun yang tertarik dengan keindahan arsitektur Islam dan warisan budaya Sri Lanka. Detail-detail kecil yang tersembunyi di balik setiap ornamen dan pola batu bata menambah pesona tersendiri pada masjid ini, menunjukkan dedikasi dan keahlian para pengrajin yang terlibat dalam pembangunannya.