Trauma Kecelakaan Maut Tak Goyahkan Loyalitas Penumpang Bus ALS di Medan

Medan, Sumatera Utara - Kendati bayang-bayang tragedi kecelakaan maut yang melibatkan bus Antar Lintas Sumatera (ALS) di Padang Panjang, Sumatera Barat, masih menghantui, sejumlah penumpang di Medan tetap memilih menggunakan jasa transportasi darat tersebut. Kecelakaan yang merenggut 12 nyawa pada hari Selasa (6/5/2025) itu, tidak serta merta mengikis kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan otobus (PO) yang telah lama beroperasi di Sumatera.

Di loket ALS Jalan Sisingamangaraja, Medan, terlihat beberapa penumpang yang tengah menunggu keberangkatan. Siti (38), salah satunya, mengaku tidak bisa sepenuhnya mengabaikan rasa khawatir. Namun, ia membulatkan tekad untuk tetap melanjutkan perjalanan menggunakan bus ALS. "Ya, ada rasa was-was, tapi Bismillah saja," ujarnya dengan nada pasrah.

Siti menuturkan, kabar mengenai kecelakaan bus ALS telah sampai kepadanya melalui sang adik. Bahkan, adiknya sempat menyarankan agar ia mempertimbangkan kembali keputusannya untuk naik bus tersebut. Akan tetapi, karena sudah terbiasa dan merasa nyaman dengan layanan ALS, ia mengabaikan saran tersebut. "Memang sudah dikasih tahu adik, bus ALS kecelakaan. Sempat diingatkan. Tapi karena sudah sering pakai ALS, ya tetap naik bus ini," ungkapnya.

Senada dengan Siti, Richard, seorang penumpang lainnya, juga mengaku mengetahui insiden kecelakaan itu dari media sosial. Kendati demikian, ia tetap memilih ALS sebagai moda transportasinya. "Iya tahu, video viral itu. Tapi ya saya biasa saja. Soalnya sudah biasa naik ALS," katanya santai.

Bahkan, Richard bercerita bahwa ia pernah memiliki pengalaman kurang menyenangkan saat menggunakan ALS dari Lampung ke Medan. "Waktu dari Lampung ke sini saja kemarin busnya ugal-ugalan bawanya. Tapi saya ya sudah terbiasa," tuturnya.

Terpisah, Direktur Utama PT ALS, Chandra Lubis, menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas musibah yang terjadi. Pihaknya berjanji akan melakukan evaluasi menyeluruh agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari. "Ke depan, kami tetap introspeksi diri agar hal seperti ini tidak terjadi lagi," tegasnya.

Kecelakaan tunggal yang menimpa bus ALS terjadi di Kota Padang Panjang pada hari Selasa (6/5/2025) sekitar pukul 09.00 WIB. Bus dengan nomor polisi B 7512 FGA diduga mengalami rem blong dan tergelincir, mengakibatkan 12 orang meninggal dunia dan 23 orang lainnya mengalami luka-luka.

Kepala Loket ALS Medan, Alwi, menjelaskan bahwa bus yang mengalami kecelakaan tersebut merupakan armada baru yang mulai beroperasi sejak April 2025 dan memiliki kapasitas 38 penumpang. "Ada 12 orang meninggal dan 23 orang terluka. Untuk kapasitas bus itu 38 orang," jelas Alwi.

Ia juga memastikan bahwa seluruh armada ALS selalu menjalani pemeriksaan rutin sebelum diberangkatkan. "Kalau enggak diservis, kita enggak akan berangkatkan," tegasnya.

Alwi mengaku belum dapat memastikan penyebab pasti kecelakaan tersebut, termasuk apakah rem blong menjadi faktor utama. Pasalnya, sopir bus yang bersangkutan belum dapat dimintai keterangan. "Soal rem blong belum bisa dipastikan karena sopir belum dapat dimintai keterangan," jelasnya.

"Bus ini kan pakai mesin Mercedes 1626. Seandainya rem blong, sangat jarang karena menggunakan kekuatan angin," imbuhnya.