Aparat kepolisian terus mengintensifkan perburuan terhadap Januar Murdianto, seorang tahanan yang melarikan diri dari sel Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara pada Selasa (6/5/2025). Kejadian ini menjadi perhatian serius bagi pihak berwenang.

Pelaksana Harian Kepala Seksi Intel Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Utara, Rico, mengungkapkan bahwa tim gabungan dari Intelijen Kejaksaan dan Kepolisian terus melakukan pendalaman dan pencarian intensif terhadap tahanan yang melarikan diri tersebut. Upaya pencarian ini melibatkan berbagai metode investigasi dan penyisiran wilayah yang diduga menjadi tempat persembunyian pelaku.

Kronologi kejadian bermula saat Januar tiba di PN Jakarta Utara dari Rumah Tahanan Cipinang sekitar pukul 13.00 WIB untuk menjalani sidang dengan agenda pembacaan surat dakwaan dan pemeriksaan saksi. Setelah mengikuti serangkaian proses persidangan, pada pukul 17.00 WIB, Januar kembali dibawa ke ruang sel di basement pengadilan bersama dengan tahanan lain bernama Dio Adhy Setia. Saat menuju sel, kedua tahanan tersebut menemukan celah di tangga sebelah sel dan memanfaatkan kesempatan tersebut untuk melarikan diri dengan memanjat tangga pembatas dan melompat keluar tembok pengadilan.

Upaya pengejaran segera dilakukan, dan Dio Adhy Setia berhasil ditangkap setelah terjatuh dan mengalami keseleo pada kakinya. Namun, Januar berhasil melarikan diri melalui genteng pabrik yang berada di belakang Gedung PN Jakarta Utara. Petugas pengawalan, dibantu oleh kepolisian dan Tim Intelijen Kejaksaan Negeri Jakarta Utara, melakukan penyisiran intensif di sekitar pabrik dan gudang yang diduga menjadi tempat persembunyian Januar. Meskipun pencarian dilakukan hingga pukul 23.00 WIB, tahanan tersebut belum berhasil ditemukan.

Kasus ini menjadi evaluasi bagi sistem pengamanan di PN Jakarta Utara. Langkah-langkah perbaikan akan segera diimplementasikan untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang. Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk memberikan informasi apabila mengetahui keberadaan Januar Murdianto guna membantu proses penangkapan dan penegakan hukum.