Kecelakaan maut yang melibatkan bus Antar Lintas Sumatera (ALS) di Padang Panjang, Sumatera Barat, menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban. Insiden tragis yang terjadi pada hari Selasa (6/5/2025) tersebut merenggut nyawa 12 penumpang dan menyebabkan puluhan lainnya mengalami luka-luka.

Namun, sebuah fakta baru terungkap terkait perjalanan bus nahas tersebut. Sebelum mengalami kecelakaan di Padang Panjang, bus ALS itu ternyata sempat mengalami kendala teknis saat berangkat dari Medan. Informasi ini diungkapkan oleh Hana Kristin, seorang warga Medan yang kakaknya menjadi korban dalam kecelakaan tersebut. Menurut penuturan Hana, kakaknya, Sri Rezeki, sempat melakukan panggilan video dengan kerabatnya dan menginformasikan bahwa bus yang ditumpanginya mengalami mogok di kawasan Amplas, Medan.

"Kak Sri sempat video call dengan kakak angkatnya pas naik bus ALS. Dia bilang busnya mogok waktu di Amplas," ujar Hana. "Katanya bus itu mogok karena ada masalah di ban."

Kabar ini tentu menimbulkan pertanyaan terkait standar keselamatan dan pemeliharaan armada bus ALS. Meskipun pihak ALS mengklaim bahwa setiap bus selalu diperiksa sebelum diberangkatkan, fakta bahwa bus tersebut sempat mogok sebelum kecelakaan mengindikasikan adanya potensi kelalaian atau kekurangan dalam proses pemeriksaan.

Humas PT ALS, Alwi Matondang, membenarkan adanya kecelakaan tersebut dan menyampaikan bahwa bus yang terlibat kecelakaan adalah armada baru yang baru dioperasikan sejak April 2025. Ia juga menambahkan bahwa pihaknya masih menunggu hasil investigasi dari pihak kepolisian untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan, termasuk kemungkinan adanya masalah pada sistem pengereman.

"Soal rem blong belum bisa dipastikan karena sopir belum dapat dimintai keterangan," sebut Alwi. "Bus ini kan pakai mesin Mercedes 1626. Seandainya rem blong, sangat jarang karena menggunakan kekuatan angin."

Berikut adalah beberapa poin penting terkait kejadian ini:

• Kecelakaan terjadi di Padang Panjang, Sumatera Barat, pada Selasa (6/5/2025).
• Bus ALS mengalami kecelakaan tunggal dan menewaskan 12 penumpang.
• Bus sempat mogok di Medan sebelum melanjutkan perjalanan.
• Pihak ALS mengklaim bus selalu diperiksa sebelum diberangkatkan.
• Penyebab kecelakaan masih dalam investigasi pihak kepolisian.

Keluarga korban berharap agar pihak berwenang dapat segera mengungkap penyebab pasti kecelakaan ini dan mengambil langkah-langkah preventif agar kejadian serupa tidak terulang kembali di masa mendatang. Mereka juga menuntut pertanggungjawaban dari pihak-pihak yang bertanggung jawab atas terjadinya kecelakaan ini.