Kejanggalan Dibalik Kematian PMI Asal Banyuwangi di Kamboja: Keluarga Meragukan Penyebab yang Diberikan

Keluarga PMI Banyuwangi Dapati Kejanggalan dalam Laporan Kematian di Kamboja

Banyuwangi, Jawa Timur - Keluarga Rizal Sampurna, seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Banyuwangi, Jawa Timur, mengungkapkan keterkejutan dan keraguan atas penyebab kematian Rizal yang disampaikan oleh pihak berwenang Kamboja. Rizal, yang diduga kuat menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), dinyatakan meninggal dunia akibat serangan jantung. Keluarga merasa janggal dengan diagnosis tersebut, mengingat Rizal tidak memiliki riwayat penyakit jantung sebelumnya.

Kuasa hukum keluarga, Bagus Trisula, menyatakan bahwa pihak keluarga terkejut menerima surat kematian yang menyebutkan Rizal meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit akibat serangan jantung. "Keluarga sangat kaget karena almarhum tidak memiliki riwayat penyakit jantung," ujarnya.

Bagus menjelaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Komisi Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) terkait dugaan adanya penyiksaan. Namun, sejauh ini tidak ada laporan yang mengindikasikan adanya tindakan kekerasan terhadap Rizal.

"Memang ada koordinasi terkait dugaan penyiksaan, tetapi sampai saat ini informasi yang kami terima belum mengarah ke sana," jelas Bagus.

Meski demikian, pihak keluarga merasa tidak memiliki daya untuk melakukan investigasi lebih lanjut dan memilih untuk menerima informasi yang ada, meski Rizal sempat mengeluhkan rasa tidak aman selama bekerja di Kamboja.

"Keluarga berusaha menerima informasi yang ada dan saat ini fokus pada pemulangan jenazah," kata Bagus.

Proses Pemulangan Jenazah Rizal

Bagus juga menyampaikan informasi terbaru terkait proses pemulangan jenazah Rizal. Ia menerima kabar dari seorang yang mengaku bernama Dhina dari otoritas Bandara Soekarno-Hatta, yang menginformasikan bahwa jenazah Rizal akan diterbangkan dari Kamboja pada 9 Mei 2025 dan diperkirakan tiba di Jakarta pada 10 Mei 2025.

"Kami sudah mendapatkan informasi bahwa jenazah akan diterbangkan dari Kamboja tanggal 9 Mei dan perkiraan tiba di Jakarta tanggal 10 Mei," ungkap Bagus.

Selanjutnya, keluarga akan menunggu jadwal penerbangan lanjutan menuju Bandara Juanda, Sidoarjo. Jika tersedia penerbangan, jenazah Rizal akan langsung diterbangkan ke Sidoarjo untuk kemudian dibawa ke rumah duka di Banyuwangi.

"Jika ada jadwal penerbangan ke Juanda, jenazah akan langsung diterbangkan ke sana," pungkas Bagus.

Saat ini, fokus utama keluarga adalah memulangkan jenazah Rizal ke kampung halaman agar dapat dimakamkan dengan layak.