Masa Depan Waralaba Fast & Furious di Ujung Tanduk: Minimnya Informasi Picu Kekhawatiran Penggemar
Waralaba Fast & Furious, yang awalnya berfokus pada balapan jalanan, mengalami transformasi signifikan setelah Tokyo Drift kurang sukses di box office. Pergeseran fokus ke adegan aksi yang lebih intens membawa kesuksesan dan kritik secara bersamaan. Film-film seperti Fast Five dan Furious 7 menuai pujian, namun Fast X (2023) dianggap lebih menghibur.
Fast & Furious 11, yang direncanakan sebagai penutup waralaba, kini memicu kekhawatiran. Minimnya informasi terbaru mengenai film ini menjadi sorotan utama. Film-film sebelumnya cenderung menyelesaikan alur cerita utama di setiap akhir, meskipun tetap membuka peluang untuk sekuel. Furious 7, The Fate of the Furious, dan F9 menampilkan akhir yang relatif konklusif, dengan pesta barbekyu yang menjadi ciri khas.
Namun, Fast X memilih pendekatan berbeda dengan akhir yang menegangkan (cliffhanger). Dom dan krunya berhadapan dengan Dante, yang ingin membalas dendam atas kematian ayahnya. Berbeda dengan film-film sebelumnya, kali ini Dom dan timnya mengalami kekalahan. Meskipun Dom selamat dari ledakan di bendungan, ia menyaksikan pesawat yang membawa Roman, Tej, Ramsey, dan Han jatuh, membuatnya berada dalam situasi putus asa.
Kendati demikian, Fast X juga menghadirkan kejutan dengan kembalinya Luke Hobbs (Dwayne Johnson) dan Gisele Yashar (Gal Gadot). Kehadiran mereka memberikan harapan bagi Dom untuk membalikkan keadaan di Fast & Furious 11, di mana Dante akan memburu mereka. Dengan banyaknya pertanyaan yang belum terjawab, Fast & Furious 11 diharapkan dapat memberikan resolusi yang memuaskan bagi para penggemar.