Kondisi memprihatinkan dialami sejumlah atlet binaraga di Kabupaten Malang. Demi memenuhi kebutuhan protein yang krusial bagi performa mereka, para atlet ini terpaksa mengonsumsi ayam tiren atau ayam bangkai. Langkah ekstrem ini diambil sebagai dampak dari belum cairnya anggaran yang diajukan kepada Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) setempat.

Praktik konsumsi ayam tiren ini tentu menimbulkan pertanyaan terkait kandungan nutrisi dan dampaknya terhadap kesehatan atlet. Menanggapi hal ini, pakar gizi komunitas, Dr. dr. Tan Shot Yen, M.Hum., menegaskan bahwa ayam bangkai justru minim nutrisi dan berpotensi membahayakan kesehatan.

"Pada ayam yang sudah membusuk, seringkali terjadi kontaminasi bakteri seperti Salmonella, Campylobacter, dan E. coli. Bakteri-bakteri ini dapat memicu keracunan makanan dengan gejala seperti mual, muntah, diare, kram perut, hingga demam," jelas dr. Tan.

Dr. Tan menambahkan bahwa alih-alih mendapatkan nutrisi, konsumsi ayam bangkai justru mengundang risiko penyakit. Ia menyarankan agar para atlet mencari alternatif sumber protein yang lebih aman dan terjangkau, salah satunya adalah telur.

"Telur merupakan sumber protein lengkap dengan asam amino esensial yang sangat baik untuk atlet. Selain itu, telur juga relatif lebih murah dan mengandung protein yang lebih tinggi dibandingkan dengan sumber protein hewani lainnya," pungkasnya.

Alternatif Sumber Protein untuk Atlet

Mengingat bahaya konsumsi ayam tiren, para atlet dianjurkan untuk mempertimbangkan alternatif sumber protein berikut:

• Telur: Sumber protein hewani yang terjangkau dan kaya akan asam amino esensial.
• Produk Susu Rendah Lemak: Susu, yogurt, dan keju cottage menyediakan protein dan kalsium penting.
• Kacang-kacangan dan Biji-bijian: Lentil, buncis, kacang merah, biji chia, dan biji labu merupakan sumber protein nabati yang baik.
• Tahu dan Tempe: Produk olahan kedelai ini kaya akan protein dan mudah diolah menjadi berbagai hidangan.
• Ikan: Sumber protein tanpa lemak yang kaya akan asam lemak omega-3, penting untuk kesehatan jantung dan fungsi otak.

Dengan memilih sumber protein yang tepat dan bergizi, para atlet dapat menjaga performa mereka tanpa harus mengorbankan kesehatan.