Andre Rosiade Mendesak Garuda Indonesia Aktifkan Kembali Rute Penerbangan Umrah Langsung Padang-Jeddah
Anggota Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade, menyampaikan desakan kepada Garuda Indonesia dan anak perusahaannya agar menghidupkan kembali layanan penerbangan umrah langsung dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Padang, menuju Jeddah, Arab Saudi.
Menurut Rosiade, ketiadaan penerbangan langsung oleh maskapai nasional telah membuka celah bagi maskapai asing untuk mendominasi rute tersebut. Situasi ini, menurutnya, berdampak negatif terhadap perekonomian lokal dan kenyamanan jamaah umrah.
"Saat ini, saya amati tidak ada penerbangan langsung ke Tanah Suci yang dioperasikan oleh Garuda atau Citilink dari daerah pemilihan saya. Justru maskapai asing yang mengambil alih. Ini sangat disayangkan," ungkap Rosiade, menekankan bahwa sebelumnya Citilink pernah melayani rute Padang-Jeddah.
Legislator dari Sumatera Barat ini menjelaskan bahwa tidak adanya penerbangan langsung telah memicu kenaikan harga tiket. Lebih lanjut, transit di negara lain seperti Kuala Lumpur, Malaysia, memaksa jamaah untuk mengonsumsi makanan yang disediakan di sana. Hal ini menyebabkan potensi pendapatan bagi pengusaha lokal hilang.
"Bayangkan, pengadaan makanan dilakukan di Malaysia. Artinya, katering juga dari sana. Ini adalah bentuk capital flight. Uang yang seharusnya dinikmati oleh pelaku usaha lokal di Sumatera Barat justru mengalir ke luar negeri. Dulu, ketika masih ada penerbangan langsung, makanan untuk jamaah disediakan oleh usaha katering lokal di Padang. Sekarang kondisinya berubah," jelasnya.
Rosiade mengaku telah berdiskusi dengan sejumlah pengusaha travel umrah di Sumatera Barat yang mengungkapkan kekhawatiran mereka atas situasi ini. Para pengusaha travel berharap agar pemerintah dan Garuda Indonesia dapat segera mengaktifkan kembali rute penerbangan langsung umrah dari Padang.
"Saya meminta kepada Direktur Utama Garuda dan Citilink, jika jumlah armada sudah bertambah dan kondisi penerbangan membaik, agar Bandara Internasional Minangkabau diprioritaskan untuk kembali melayani penerbangan umrah langsung ke Jeddah," tegas Rosiade.
Rosiade juga menyoroti potensi pasar umrah dari Sumatera Barat yang sangat besar. Sebelum pandemi, penerbangan umrah dari Padang dapat dilakukan setiap hari, bahkan hingga dua kali sehari.
"Dulu, minimal satu kali sehari penerbangan dari Padang. Bahkan bisa dua kali sehari. Ini menunjukkan potensi pasar yang sangat besar. Mengapa kita biarkan begitu saja dan menyerahkannya kepada maskapai asing?" tanyanya.
"Ini adalah aspirasi masyarakat Sumatera Barat. Kami harus memperjuangkan daerah pemilihan kami, sama seperti anggota dewan lainnya memperjuangkan daerah mereka masing-masing," pungkas Sekretaris Fraksi Gerindra MPR RI ini.