Eskalasi Kashmir: India dan Pakistan Saling Serang Artileri di Garis Kontrol
Kashmir kembali menjadi titik panas di Asia Selatan, dengan India dan Pakistan terlibat dalam baku tembak artileri yang intensif di sepanjang Garis Kontrol (LoC), perbatasan de facto yang memisahkan wilayah Kashmir yang dikuasai oleh kedua negara. Eskalasi ini memicu kekhawatiran akan konflik yang lebih luas di antara dua negara bersenjata nuklir tersebut.
India mengklaim telah melancarkan serangan artileri yang ditargetkan terhadap sembilan lokasi yang diduga digunakan oleh kelompok militan di wilayah Kashmir yang dikuasai Pakistan. Militer India menyebut operasi ini sebagai tindakan "presisi" yang bertujuan untuk menetralkan ancaman teroris. Serangan ini merupakan respons terhadap serangan sebelumnya terhadap wisatawan di Pahalgam, wilayah Kashmir yang dikuasai India, di mana New Delhi menyalahkan Islamabad atas insiden tersebut.
Pemerintah India menegaskan bahwa serangan itu dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari eskalasi lebih lanjut. Namun, Pakistan dengan cepat membalas serangan tersebut dengan tembakan artileri ke posisi-posisi India di sepanjang LoC. Islamabad menuduh India melakukan penembakan tanpa pandang bulu yang mengakibatkan jatuhnya korban sipil dan kerusakan infrastruktur. Pemerintah Pakistan mengklaim bahwa serangan India telah menewaskan puluhan warga sipil dan menghancurkan beberapa lokasi di wilayah Kashmir yang dikuasai Pakistan serta di wilayah Punjab.
Ketegangan antara kedua negara telah meningkat sejak serangan di Pahalgam, dengan India menuding kelompok Lashkar-e-Taiba yang berbasis di Pakistan sebagai pelaku. India juga menuduh Pakistan memberikan dukungan kepada kelompok militan, tuduhan yang dibantah oleh Islamabad. Baku tembak di sepanjang LoC telah menjadi kejadian sehari-hari sejak 24 April, dengan kedua belah pihak saling menuduh melanggar perjanjian gencatan senjata.
Situasi yang memanas ini telah menarik perhatian komunitas internasional, dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyerukan kedua negara untuk menahan diri. Juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Stephane Dujarric memperingatkan bahwa dunia tidak mampu menanggung konfrontasi militer lebih lanjut antara India dan Pakistan dan meminta kedua negara untuk menunjukkan pengekangan maksimal. Ketegangan saat ini dikhawatirkan dapat memicu konflik yang lebih besar, mengingat sejarah perang dan perselisihan teritorial antara kedua negara sejak kemerdekaan mereka pada tahun 1947.
Berikut ini adalah poin-poin penting dari perkembangan situasi:
- Serangan India: India melancarkan serangan artileri terhadap sembilan lokasi di Kashmir yang dikuasai Pakistan, mengklaim menargetkan kelompok militan.
- Balasan Pakistan: Pakistan merespons dengan tembakan artileri ke posisi-posisi India di sepanjang LoC.
- Korban Sipil: Kedua belah pihak melaporkan jatuhnya korban sipil akibat serangan lintas batas.
- Pemicu: Serangan terhadap wisatawan di Pahalgam menjadi pemicu utama eskalasi saat ini.
- Tuduhan Terorisme: India menuduh Pakistan mendukung kelompok militan yang melakukan serangan di wilayahnya.
- Seruan PBB: PBB menyerukan India dan Pakistan untuk menahan diri dan menghindari eskalasi lebih lanjut.
- Uji Coba Rudal: Pakistan dilaporkan telah meluncurkan dua uji coba rudal sebagai respons terhadap serangan India.
Situasi di Kashmir tetap tegang dan tidak dapat diprediksi. Eskalasi lebih lanjut dapat memiliki konsekuensi yang mengerikan bagi kedua negara dan kawasan sekitarnya.