Dedi Mulyadi Soroti Kepadatan Penduduk: Revitalisasi Program KB Era Soeharto Mendesak

Mantan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, kembali menyuarakan kekhawatirannya mengenai laju pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali. Dalam forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) Provinsi Jawa Barat, ia menekankan pentingnya menghidupkan kembali program Keluarga Berencana (KB) yang pernah sukses di era pemerintahan Presiden Soeharto.

Menurut Dedi Mulyadi, bonus demografi yang seharusnya menjadi keuntungan bagi bangsa, justru berpotensi menjadi bencana jika tidak diiringi dengan perencanaan dan pengendalian yang baik. Ia mencontohkan pengalamannya saat berkeliling Jawa Barat, di mana ia menemukan kondisi memprihatinkan, seperti satu rumah yang dihuni oleh 21 orang, atau sebuah kontrakan sempit yang menampung 13 orang dengan fasilitas minim.

"Saya menemukan fakta di lapangan, ada rumah yang diisi 21 orang. Bahkan ada kontrakan yang hanya memiliki satu kamar mandi, tanpa kamar tidur, dihuni oleh 13 orang. Ironisnya, pasangan suami istri di kontrakan tersebut memiliki 11 anak," ungkap Dedi di hadapan para kepala daerah se-Jawa Barat.

Kondisi ini, menurut Dedi, menjadi gambaran nyata betapa pentingnya program KB untuk menekan laju pertumbuhan penduduk dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Ia menggarisbawahi bahwa perencanaan yang matang sangat diperlukan, meskipun ia tetap meyakini adanya kekuatan Tuhan.

"Warga sering meminta bantuan biaya pengobatan dan perbaikan rumah. Namun, tidak semua penyakit bisa ditanggung BPJS Kesehatan. Oleh karena itu, saya berharap warga berpikir rasional. Setelah program KB terkendali, sistem lingkungan harus segera digunakan. Kesehatan warga harus dijamin dengan pola hidup yang sehat," tegasnya.

Merujuk pada sosok Haryono Suyono, mantan Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di era Presiden Soeharto, Dedi Mulyadi menyebut bahwa masukan dari beliau masih sangat relevan dalam konteks pengendalian populasi saat ini. Ia menekankan perlunya pemahaman masyarakat mengenai hak dan kewajiban, serta mengajak seluruh elemen masyarakat, baik yang berada dalam kondisi ekonomi sulit maupun yang mapan, untuk berpartisipasi aktif dalam program KB.

Berikut adalah poin-poin penting yang disampaikan Dedi Mulyadi:

  • Revitalisasi Program KB: Mengaktifkan kembali program Keluarga Berencana seperti yang diterapkan di era Presiden Soeharto.
  • Bonus Demografi: Memastikan bonus demografi menjadi keuntungan, bukan bencana, melalui perencanaan yang tepat.
  • Kondisi Kepadatan Penduduk: Menyoroti kondisi memprihatinkan di Jawa Barat, seperti rumah yang dihuni puluhan orang dan kontrakan sempit yang penuh sesak.
  • Perencanaan: Menekankan pentingnya perencanaan yang matang dalam berbagai aspek kehidupan.
  • Kesehatan: Mengingatkan masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat dan memanfaatkan program BPJS Kesehatan secara bijak.
  • Peran BKKBN: Mengakui kontribusi Haryono Suyono dan pentingnya peran BKKBN dalam pengendalian populasi.
  • Kesadaran Masyarakat: Mengajak masyarakat untuk memahami hak dan kewajiban serta berpartisipasi aktif dalam program KB.