Vietnam Optimistis Raih Pertumbuhan Ekonomi Tinggi di Tengah Ketegangan Perdagangan Global
Vietnam Tetap Optimistis dengan Target Pertumbuhan Ekonomi
Hanoi, Vietnam - Pemerintah Vietnam menyatakan keyakinannya untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen tahun ini, meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan global, termasuk perang dagang dan perlambatan permintaan domestik. Penegasan ini disampaikan oleh Perdana Menteri Pham Minh Chinh dalam pertemuan bulanan pemerintah, menanggapi kekhawatiran akan dampak kebijakan tarif yang diterapkan oleh Amerika Serikat terhadap sektor ekspor utama Vietnam.
Pham Minh Chinh mengakui bahwa sektor-sektor seperti tekstil dan furnitur kayu telah merasakan dampak dari kebijakan tarif AS. Namun, ia menekankan bahwa situasi ini juga membuka peluang bagi Vietnam untuk melakukan restrukturisasi ekonomi, diversifikasi pasar ekspor, dan memperluas jangkauan produknya. Pemerintah Vietnam berencana untuk melakukan negosiasi dengan AS dengan tujuan melindungi kepentingan nasional, mendorong perdagangan yang seimbang, dan memastikan kepatuhan terhadap perjanjian internasional yang berlaku.
Optimisme di Tengah Tantangan
Optimisme pemerintah Vietnam didukung oleh kinerja ekonomi yang kuat pada kuartal pertama tahun 2025, dengan pertumbuhan yang diperkirakan mencapai hampir 8 persen. Angka ini dianggap krusial untuk mencapai target pertumbuhan tahunan. Standard Chartered Bank memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Vietnam sebesar 6,7 persen untuk tahun 2025, dengan pertumbuhan yang lebih kuat di paruh pertama tahun ini (7,5 persen).
Nguyen Thuy H?nh, Direktur Standard Chartered Bank Vietnam, menyoroti beberapa faktor yang mendorong optimisme ini, termasuk:
- Arus investasi langsung asing (FDI) yang kuat, terutama di sektor manufaktur dan real estat.
- Lonjakan penjualan ritel.
- Produksi industri yang solid.
- Kinerja ekspor yang baik.
- Pemulihan sektor pariwisata.
Pariwisata Vietnam telah menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, dengan kedatangan wisatawan internasional mencapai hampir 4 juta dalam dua bulan pertama tahun 2025, meningkat 30,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, produksi industri juga mengalami peningkatan yang mengesankan, dengan indeks produksi industri (IIP) meningkat sebesar 7,2 persen dalam dua bulan pertama tahun ini.
Kunci Pertumbuhan Berkelanjutan
Meskipun ada tren positif ini, mencapai target pertumbuhan 8 persen tetap menjadi tantangan. Kantor Statistik Umum Vietnam mencatat bahwa untuk memenuhi tujuan ini, pertumbuhan ekonomi Vietnam harus tumbuh 7,7 persen pada kuartal pertama tahun 2025. Secara historis, pertumbuhan ekonomi Vietnam pada kuartal pertama telah berada di bawah 7 persen dalam lima tahun terakhir.
Untuk mencapai target pertumbuhan, para ahli menekankan perlunya meningkatkan konsumsi dan investasi. Konsumsi menyumbang 60 persen dari PDB, sementara investasi menyumbang 36,5 persen. Ekspor neto hanya mencapai 4 persen dari PDB, menyoroti peran penting dalam merangsang konsumsi dan investasi domestik untuk mempertahankan tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
Peran Investasi Swasta
Selain investasi publik dan FDI, investasi swasta tetap menjadi area utama dengan potensi pertumbuhan yang signifikan. Pakar ekonomi Le Xuan Nghia menekankan bahwa meningkatkan investasi swasta sangat penting untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi Vietnam. Ia menunjukkan bahwa sektor real estat memainkan peran penting dalam merangsang investasi swasta, karena menarik modal ke industri terkait, seperti bahan konstruksi, barang konsumsi, furnitur, dan peralatan listrik.
Membuka pasar real estat sangat penting bagi sektor swasta untuk memperluas investasinya, yang berkontribusi dalam mencapai target pertumbuhan 8 persen.