Kabareskrim Ungkap Pengalaman Ditawari Judi Online: Bukti Ancaman Nyata Bagi Masyarakat
Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri, Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi Wahyu Widada, baru-baru ini mengungkapkan pengalamannya pribadi yang mengejutkan. Ia mengaku pernah menerima tawaran untuk bermain judi online langsung ke ponselnya. Pengalaman ini menjadi bukti konkret bahwa praktik judi online tidak mengenal target dan dapat menyasar siapa saja, tanpa pandang status maupun jabatan.
Komjen Wahyu menceritakan, tawaran judi online tersebut datang secara acak melalui pesan di ponselnya. Menyadari bahaya laten dari aktivitas ilegal ini, ia segera meneruskan informasi tersebut kepada Direktorat Siber Bareskrim Polri untuk ditindaklanjuti. Menurutnya, kejadian ini mengindikasikan bahwa para pelaku judi online beroperasi secara acak dan masif, menjangkau berbagai lapisan masyarakat.
Perhatian Khusus Terhadap Generasi Muda
Kabareskrim Wahyu Widada menekankan pentingnya melindungi generasi muda dari bahaya judi online. Ia mengingatkan bahwa masa depan bangsa berada di tangan para pemuda. Jika generasi muda memiliki kompetensi, integritas, dan nasionalisme yang tinggi, maka cita-cita Indonesia Emas 2045 akan dapat tercapai.
Komitmen Polri dalam Pemberantasan Judi Online
Pemerintah, termasuk Polri, memberikan perhatian serius terhadap pemberantasan judi online. Kapolri terus menginstruksikan jajarannya untuk menindak tegas para pelaku judi online. Polri berkomitmen untuk tidak memberikan ruang gerak bagi para pelaku judi online di Indonesia. Tidak ada toleransi bagi praktik haram ini, dan Polri akan terus mengejar, menangkap, dan menindak siapapun yang terlibat.
Peran serta masyarakat sangat dibutuhkan dalam upaya pemberantasan judi online. Masyarakat diimbau untuk melaporkan segala aktivitas perjudian online yang mereka temukan kepada pihak berwajib.