KKP Perluas Wilayah Konservasi Laut, Targetkan 200.000 Hektar di NTT dan NTB
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengambil langkah signifikan dalam upaya pelestarian ekosistem laut Indonesia dengan menetapkan target penambahan kawasan konservasi laut seluas 200.000 hektar pada tahun 2025. Inisiatif ini menjadi bagian dari komitmen berkelanjutan pemerintah dalam menjaga keanekaragaman hayati laut dan memastikan keberlanjutan sumber daya perikanan.
Direktur Jenderal Penataan Ruang Laut KKP, Kartika Listrian, mengungkapkan bahwa fokus utama perluasan wilayah konservasi tahun ini akan tertuju pada dua lokasi strategis, yaitu Taman Nasional Perairan Laut Sawu di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan kawasan Gili Matra (Gili Meno, Trawangan, dan Air) di Nusa Tenggara Barat (NTB). Kedua wilayah ini dipilih berdasarkan pertimbangan ekologis dan potensi keanekaragaman hayati laut yang tinggi, serta peran pentingnya dalam mendukung mata pencaharian masyarakat pesisir.
Fokus Pengembangan Konservasi Laut:
- Taman Nasional Perairan Laut Sawu (NTT): Kawasan ini memiliki ekosistem laut yang unik dan penting, termasuk terumbu karang, padang lamun, dan berbagai spesies ikan yang dilindungi. Perluasan wilayah konservasi diharapkan dapat meningkatkan perlindungan terhadap habitat penting ini dan mendukung keberlanjutan perikanan lokal.
- Gili Matra (NTB): Gugusan pulau kecil ini terkenal dengan keindahan bawah lautnya dan menjadi tujuan wisata populer. Konservasi di wilayah ini bertujuan untuk menjaga kelestarian terumbu karang, melindungi populasi penyu, dan memastikan praktik pariwisata yang bertanggung jawab.
Kedua lokasi ini akan menjadi proyek percontohan (pilot project) pada tahun 2025 dan 2026. Keberhasilan implementasi di kedua wilayah ini akan menjadi landasan untuk mereplikasi model konservasi di 18 lokasi lainnya di seluruh Indonesia pada tahun 2027. Langkah ini menunjukkan komitmen KKP untuk memperluas cakupan konservasi laut secara nasional dan mencapai target yang ditetapkan dalam rencana strategis.
Dalam forum internasional Our Ocean Conference (OOC) dan Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) di Busan, Korea Selatan, KKP juga menyampaikan komitmen Indonesia dalam pengelolaan laut berkelanjutan melalui lima program prioritas Ekonomi Biru. Inisiatif ini mendapat sambutan positif dari berbagai negara dan organisasi internasional, termasuk Bank Dunia, yang menyatakan minatnya untuk mendukung pengembangan kawasan konservasi laut di Indonesia. Dukungan internasional ini diharapkan dapat memperkuat upaya KKP dalam mencapai tujuan konservasi dan memastikan keberlanjutan sumber daya laut bagi generasi mendatang.