Asma: Lebih dari Sekadar Faktor Keturunan, Kenali Pemicu Tersembunyi dan Cara Pengendaliannya
Asma, kondisi pernapasan kronis yang ditandai dengan penyempitan saluran udara, seringkali dikaitkan dengan faktor genetik. Namun, pakar kesehatan menekankan bahwa asma adalah penyakit kompleks dengan beragam pemicu, beberapa di antaranya mungkin tidak disadari oleh banyak orang.
Memahami Fenotip Asma:
Dr. Luthfia Nur Aini, Sp.P., seorang spesialis paru, menjelaskan bahwa asma memiliki berbagai fenotip atau jenis, yang mencerminkan interaksi antara faktor genetik individu dan lingkungan. Beberapa fenotip asma meliputi:
- Asma Alergi: Dipicu oleh alergen seperti serbuk sari, debu tungau, atau bulu hewan.
- Asma Non-Alergi: Tidak terkait dengan alergi, tetapi dapat dipicu oleh faktor lain seperti infeksi virus atau iritan.
- Asma Persisten: Gejala asma yang terus-menerus ada.
- Asma Obesitas: Dipicu atau diperburuk oleh obesitas.
- Asma Kerja: Muncul atau memburuk akibat paparan di lingkungan kerja.
Obesitas dan Nutrisi: Pemicu yang Sering Terabaikan
Obesitas seringkali diabaikan sebagai pemicu asma. Kelebihan berat badan dapat meningkatkan peradangan sistemik di dalam tubuh, yang merupakan dasar dari penyakit asma. Selain itu, obesitas dapat memberatkan kerja organ pernapasan dan jantung.
Pola makan yang tidak seimbang juga dapat memicu asma. Nutrisi yang buruk dapat meningkatkan risiko inflamasi dalam tubuh.
Asma pada Usia Dewasa dan Faktor Lingkungan
Asma tidak selalu dimulai pada masa kanak-kanak. Beberapa orang baru mengalami asma pada usia dewasa. Faktor-faktor seperti paparan asap rokok dan polusi udara dapat memicu asma pada orang dewasa.
Faktor lingkungan secara umum memainkan peran penting dalam memicu asma. Beberapa faktor lingkungan yang dapat memicu asma meliputi:
- Debu
- Asap rokok
- Polusi udara
- Alergen
Asma kerja adalah jenis asma yang muncul akibat paparan di lingkungan kerja. Tempat kerja dengan paparan tertentu dapat menjadi pemicu munculnya asma pada seseorang yang sebelumnya tidak memiliki riwayat asma.
Stres dan Emosi: Pemicu Serangan
Faktor psikologis seperti stres dan emosi juga dapat memicu serangan asma. Penting untuk tetap tenang saat mengalami serangan asma.
Pengobatan dan Pengendalian Asma
Asma tidak dapat disembuhkan total, tetapi pengobatan yang tepat dapat mengendalikan gejala dan mencegah serangan. Tujuan pengobatan asma adalah mencapai remisi, yaitu kondisi di mana pasien bebas dari serangan, tidak memerlukan pengobatan jangka panjang, dan memiliki gejala asma minimal.
Pengobatan asma harus terstandar dan sesuai anjuran dokter. Penggunaan obat-obatan alternatif tanpa konsultasi dokter harus dihindari.