Dari Sopir Hingga Pengusaha Kuliner Sukses: Kisah Yono dan Omzet Jutaan Rupiah di Bulan Ramadan

Dari Sopir Hingga Pengusaha Kuliner Sukses: Kisah Yono dan Omzet Jutaan Rupiah di Bulan Ramadan

Yono, seorang pria berusia 55 tahun, membuktikan bahwa peluang usaha bisa datang dari mana saja, bahkan di bulan Ramadan. Berbeda dengan profesinya di luar bulan puasa sebagai sopir, kuli bangunan, atau pekerja serabutan, Yono kini menjelma menjadi pengusaha kuliner sukses dengan omzet hingga jutaan rupiah per hari. Gerainya yang berukuran mungil, sekitar 2x3 meter di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, menjadi saksi bisanya meraup keuntungan fantastis berkat menu-menu khas Jawa Tengah dan Jawa Timur yang disajikannya.

Selama 27 hari berjualan takjil di bulan Ramadan ini, Yono berhasil membukukan omzet total mencapai Rp 135 juta. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan tahun lalu, yang menurutnya dipengaruhi oleh beberapa faktor. "Tahun lalu kan barengan dengan Pilkada, dan pasca pandemi juga masih terasa dampaknya. Tahun ini alhamdulillah lebih baik," ujar Yono. Keberhasilannya ini tidak lepas dari kerja keras dan strategi tepat dalam menjalankan bisnis kulinernya. Ia dibantu dua karyawan di gerai utamanya, sementara istrinya mengelola gerai lain di Season City, Grogol, dibantu oleh satu karyawan. Gerai di Grogol merupakan eksperimen ekspansi bisnis yang juga menunjukkan hasil positif.

Strategi bisnis Yono yang sederhana namun efektif ini menjadi kunci kesuksesannya. Ia fokus pada menu-menu andalan yang diminati masyarakat, yaitu hidangan khas Jawa Tengah dan Jawa Timur. Menu-menu tersebut rupanya sangat laris manis selama Ramadan, sehingga mampu menopang omzet hariannya yang mencapai Rp 4-5 juta. Hal ini menunjukkan bahwa keahlian memasak dan pemahaman akan pasar menjadi faktor kunci keberhasilan usaha kulinernya.

Kisah Yono menginspirasi banyak orang untuk berani berinovasi dan memanfaatkan peluang usaha yang ada. Ia membuktikan bahwa latar belakang profesi bukan penghalang untuk meraih kesuksesan. Dengan keuletan, strategi yang tepat, dan kerja keras, siapapun dapat meraih mimpi-mimpinya, seperti yang telah dilakukan Yono dalam mengubah hidupnya dari seorang pekerja serabutan menjadi seorang pengusaha kuliner yang sukses.

Lebih jauh, Yono menjelaskan bahwa selama ini ia kerap menerima tawaran pekerjaan serabutan di luar bulan Ramadan. Pekerjaan tersebut mulai dari menjadi supir, kuli bangunan, hingga berjualan makanan di acara olahraga, kampus, atau perkantoran. Ia melakukan hal tersebut untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Namun, di bulan Ramadan ini, ia menemukan 'ladang emas' yang jauh lebih menguntungkan dibandingkan pekerjaan-pekerjaan sebelumnya. Ini menunjukkan bahwa kejelian melihat peluang menjadi kunci penting dalam dunia bisnis.

Yono juga menambahkan bahwa keberhasilannya ini tidak lepas dari dukungan sang istri yang juga berpartisipasi aktif dalam menjalankan bisnis kuliner ini. Kerja sama tim yang solid antara dirinya dan istri, serta manajemen karyawan yang baik, terbukti mampu memaksimalkan keuntungan dan efisiensi operasional usaha mereka. Ke depan, Yono berharap dapat terus mengembangkan bisnisnya dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian keluarga dan lingkungan sekitarnya.

*Berikut beberapa poin penting dari kesuksesan Yono: * Fokus pada produk unggulan (masakan khas Jawa Tengah dan Jawa Timur) * Manajemen karyawan yang efisien * Kerja sama tim yang solid dengan istri * Memaksimalkan peluang di bulan Ramadan * Keuletan dan kerja keras * Kejelian melihat peluang bisnis