Waspadai Perubahan pada Kaki, Indikasi Dini Potensi Hipertensi

Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, sering kali muncul tanpa gejala yang jelas, menjadikannya ancaman kesehatan yang serius jika tidak terdeteksi dan diobati. Kondisi ini dapat memicu komplikasi berbahaya seperti stroke, serangan jantung, dan masalah kesehatan lainnya.

Faktanya, hampir separuh populasi dewasa menderita hipertensi. Oleh karena itu, pemeriksaan tekanan darah secara rutin sangatlah penting, ditambah dengan gaya hidup sehat yang meliputi pola makan yang baik, olahraga teratur, dan jika diperlukan, pengobatan medis.

Tekanan darah tinggi terjadi ketika aliran darah dalam pembuluh darah terlalu kuat. Tekanan darah normal adalah 120/80 mmHg atau lebih rendah. Jika hasil pengukuran menunjukkan 130/80 mmHg atau lebih tinggi, ini mengindikasikan adanya hipertensi. Tekanan darah yang mencapai 180/110 mmHg atau lebih tinggi memerlukan penanganan medis segera.

Menurut American Heart Association (AHA), beberapa tanda dan gejala hipertensi seringkali diabaikan atau disalahartikan dengan kondisi lain, sehingga diagnosis dan pengobatan menjadi terlambat. Salah satu indikasi potensial hipertensi dapat terlihat pada kaki.

Tekanan darah tinggi dapat merusak arteri dan pembuluh darah di bagian bawah tubuh, mengakibatkan sirkulasi darah yang buruk di tungkai. Kondisi ini seringkali berkaitan dengan penyakit arteri perifer (PAD).

Menurut Mayo Clinic, PAD adalah kondisi umum di mana arteri menyempit, mengurangi aliran darah ke lengan atau tungkai. Hal ini terjadi karena anggota tubuh tidak menerima suplai darah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan, yang dapat menyebabkan nyeri pada tungkai saat berjalan.

Berikut adalah beberapa gejala pada kaki yang perlu diwaspadai sebagai indikasi potensi masalah sirkulasi akibat hipertensi:

  • Kaki terasa dingin: Kondisi ini dapat terjadi bersamaan dengan tangan yang juga terasa dingin.
  • Perubahan Warna Jari Kaki: Jari kaki yang berwarna merah atau biru bisa menjadi pertanda masalah sirkulasi.
  • Kesemutan pada Kaki: Sensasi kesemutan yang sering muncul pada kaki.
  • Rambut Rontok pada Kaki: Kerontokan rambut yang tidak biasa pada kaki.

Gejala umum lain dari masalah sirkulasi yang dapat mengindikasikan hipertensi pada kaki meliputi:

  • Kram pada Kaki dan Tungkai: Terutama saat berolahraga.
  • Luka pada Kaki atau Tungkai: Luka yang sulit sembuh.
  • Perubahan Warna pada Kaki: Perubahan warna kulit yang tidak biasa.
  • Perubahan Suhu pada Kaki: Kaki terasa sangat dingin saat disentuh.
  • Sensasi Terbakar pada Kaki: Sensasi terbakar yang disebabkan oleh denyut nadi yang melemah.
  • Mati Rasa dan Kesemutan pada Kaki
  • Pembengkakan pada Kaki dan Pergelangan Kaki

Perlu diingat bahwa keluhan-keluhan di atas tidak selalu berarti Anda menderita hipertensi. Namun, penting untuk mewaspadai gejala-gejala tersebut jika disertai dengan gejala lain seperti:

  • Penglihatan kabur
  • Mimisan
  • Sesak napas
  • Nyeri dada
  • Pusing
  • Sakit kepala

Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) menekankan bahwa semakin banyak garam yang dikonsumsi, semakin tinggi tekanan darah seseorang. Mereka merekomendasikan untuk membatasi asupan garam kurang dari 6 gram per hari, atau sekitar satu sendok teh. Diet rendah lemak dan kaya serat, seperti nasi gandum utuh, roti dan pasta, serta konsumsi buah dan sayuran yang cukup, juga dapat membantu menurunkan tekanan darah.