Kardinal Suharyo Tanggapi Peluangnya dalam Pemilihan Paus dengan Rendah Hati

Mendekati konklaf yang akan menentukan pemimpin baru Gereja Katolik dan Kepala Negara Vatikan, Kardinal Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo, Uskup Agung Jakarta, memberikan tanggapan yang bersahaja terkait kemungkinan dirinya terpilih sebagai Paus. Proses pemilihan yang sakral ini akan melibatkan para kardinal dari seluruh dunia dalam sebuah pertemuan tertutup.

Duta Besar Republik Indonesia untuk Vatikan, Trias Kuncahyono, menyampaikan bahwa Kardinal Suharyo tidak menaruh ekspektasi tinggi terkait peluangnya dalam konklaf tersebut. Dalam sebuah kesempatan, ketika ditanya mengenai kemungkinan tersebut, Kardinal Suharyo menjawab dengan senyuman dan nada bercanda. "Kardinal Indonesia, mewakili Indonesia, mewakili Asia, tertawa dan kemudian, 'ya peluang saya nol koma nol persen' itu gimana itu," ungkap Trias, menirukan jawaban Kardinal Suharyo dengan nada jenaka.

Trias Kuncahyono juga menyoroti sikap kebersamaan dan solidaritas yang ditunjukkan oleh Kardinal Suharyo dalam menghadapi konklaf. Menurutnya, para kardinal telah sepakat untuk saling mendukung siapa pun yang terpilih menjadi Paus, tanpa memandang asal negara atau benua. Semangat persatuan ini tercermin dalam pernyataan Kardinal Suharyo yang dikutip oleh Trias: "Kami para kardinal sudah bersepakat, siapa pun kita harus dukung dan harus support, kita setuju dan support."

Konklaf dijadwalkan akan dimulai pada Rabu, 7 Mei 2025, pukul 16.30 waktu setempat (21.30 WIB). Proses pemilihan akan berlangsung secara tertutup, di mana setiap kardinal atau lektor akan memberikan suara mereka untuk menentukan Paus yang baru. Proses pemilihan ini bisa berlangsung lebih dari satu putaran, sebagaimana yang terjadi pada konklaf tahun 2013 yang memerlukan lima putaran selama dua hari.

Sebagai catatan, pada konklaf tahun 2005, terpilih Paus Benediktus XVI setelah melalui empat putaran pemilihan selama dua hari, menggantikan Paus Yohanes Paulus II. Sementara itu, konklaf tahun 2013 menghasilkan terpilihnya Paus Fransiskus sebagai pemimpin Gereja Katolik.