Kopdes Merah Putih Diharapkan Jadi Solusi Distribusi Elpiji dan Pupuk di Tingkat Desa
Guna mengatasi permasalahan klasik terkait ketersediaan elpiji subsidi dan pupuk bersubsidi di wilayah pedesaan, pemerintah menggagas pemanfaatan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih sebagai pangkalan penyalur. Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menyampaikan gagasan ini saat menghadiri acara Peluncuran Percepatan Musyawarah Desa Khusus pembentukan Kopdes Merah Putih di Semarang.
Sudaryono menjelaskan bahwa inisiatif ini muncul sebagai respons terhadap keluhan langsung dari para kepala desa terkait sulitnya akses masyarakat terhadap elpiji 3 kg dan pupuk bersubsidi. Salah seorang kepala desa dari Sragen, misalnya, mengungkapkan bahwa ketersediaan pupuk dan elpiji menjadi masalah utama yang dihadapi desanya. Ia berharap Kopdes Merah Putih dapat menjadi solusi konkret, mengingat desanya belum memiliki agen atau toko pupuk.
Wamentan menanggapi keluhan tersebut dengan menjelaskan bahwa pemerintah telah menyederhanakan jalur distribusi pupuk subsidi. Dengan demikian, Kopdes Merah Putih dapat berperan aktif dalam penyaluran langsung kepada petani. Ia menambahkan bahwa Kopdes juga berpotensi menjadi agen pangkalan elpiji.
Pemerintah menargetkan pembentukan 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih secara nasional hingga 12 Juli 2025. Provinsi Jawa Tengah sendiri menargetkan peluncuran sekitar 3.000 koperasi bersamaan dengan peringatan Hari Koperasi Nasional. Sekretaris Daerah (Sekda) Jateng, Sumarno, menyambut baik program ini dan menyatakan bahwa koperasi-koperasi tersebut telah dipersiapkan untuk mendukung transformasi koperasi desa sebagai penggerak ekonomi rakyat.