Wabah TBC Mengkhawatirkan di Jakarta Timur, Ratusan Anak-Anak Terinfeksi dalam Tiga Bulan Terakhir

Jakarta Timur menghadapi situasi serius dengan merebaknya tuberkulosis (TBC) di wilayah tersebut. Data terbaru menunjukkan peningkatan kasus yang signifikan dalam tiga bulan pertama tahun 2025, dengan lebih dari 2.600 warga terinfeksi, termasuk ratusan anak-anak.

Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Timur melaporkan bahwa sebagian besar kasus TBC ditemukan di dua kecamatan padat penduduk, yaitu Cakung dan Pulogadung. Kepala Sudin Kesehatan Jakarta Timur, Herwin Meifendy, mengungkapkan bahwa 324 anak-anak telah terinfeksi dan sedang mendapatkan penanganan sesuai standar program kesehatan yang berlaku.

Penularan di Lingkungan Rumah

Mayoritas penularan TBC terjadi melalui kontak erat di dalam rumah. Orang yang terinfeksi TBC dapat menularkan penyakit ini kepada anggota keluarga atau orang-orang yang tinggal serumah. Ironisnya, lebih dari separuh kasus TBC terdeteksi di rumah sakit, bukan melalui penelusuran aktif di masyarakat. Hal ini mengindikasikan bahwa masih banyak warga yang terinfeksi TBC belum terdata dan berpotensi menularkan penyakit secara diam-diam.

Upaya Penanggulangan

Upaya utama dalam menanggulangi TBC adalah dengan mencari warga yang diduga terinfeksi dan melakukan pemeriksaan di puskesmas atau klinik. Jika terdiagnosis positif TBC, pasien akan menjalani pengobatan selama enam bulan. Meskipun pengobatan TBC gratis bagi warga Jakarta Timur, tingkat keberhasilan pengobatan baru mencapai 65 persen. Hal ini berarti lebih dari sepertiga pasien berpotensi mengalami kekambuhan atau bahkan menularkan kembali penyakit tersebut.

Distribusi Kasus TBC di Jakarta Timur

Berikut adalah distribusi kasus TBC di 10 kecamatan di Jakarta Timur:

  • Cakung: 225 kasus
  • Cipayung: 90 kasus
  • Ciracas: 132 kasus
  • Duren Sawit: 141 kasus
  • Jatinegara: 206 kasus
  • Kramatjati: 106 kasus
  • Makasar: 82 kasus
  • Matraman: 84 kasus
  • Pasar Rebo: 83 kasus
  • Pulogadung: 193 kasus

Ribuan pasien TBC yang terinfeksi akan menerima pengobatan selama beberapa bulan mendatang untuk memulihkan kesehatan mereka. Pemerintah Kota Jakarta Timur terus berupaya untuk meningkatkan penelusuran dan pengawasan guna menekan penyebaran TBC di wilayah tersebut.